Friday, November 22, 2024
HomeBeritaAda Karet di Asinan, Seolah Tuding Pelaku UMKM, Askun : Bupati Harus...

Ada Karet di Asinan, Seolah Tuding Pelaku UMKM, Askun : Bupati Harus Evaluasi Hotel Tersebut!!

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Temuan Karet Gelang dalam makanan yang disajikan (Buffet) Hotel Mercure pada acara Musrenbang Kabupaten Karawang tahun 2025, Kamis (18/4/2024) kemarin, mendapat sorotan tajam dari Pemerhati Kebijakan Pemerintah, Sosial dan Politik Karawang, Asep Agustian SH.,MH.

Dikatakan Asep Agustian, pihak Managemen Hotel Mercure yang seolah menyatakan bahwa tamu undangan dan pedagang produk UMKM yang berjualan di sekitar areal Ballroom Hotel adalah penyebab masuknya karet gelang kedalam hidangan asinan, menunjukan jika managemen Hotel Mercure tidak profesional dan bertanggung jawab.

Mengapa demikian, lanjut Askun sapaan akrabnya, meski Chef dan Managemen Hotel sudah meminta maaf, tapi tidak semestinya mereka memberikan alasan atau jawaban dengan melemparkan permasalahan kepada orang-orang yang saat itu berada di sekitar area Ballroom.

Hal itu sama saja dengan secara tidak lansung menuding jika acara yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang beserta para tamu yang diundangnya adalah pembawa masalah (karena ada karet gelang dalam sajian asinan Hotel).

“Managemen Hotel Mercure, ketika menerima laporan dari tamu atau pengunjung Hotel, ketika menemukan hal seperti ini, seharusnya bertanggung jawab, bukan malah melemparkan permasalahan dengan menuduh orang yang berlalu lalang (tamu undangan Musrenbang) dan bahkan menuding juga pedagang UMKM sebagai penyebabnya,” sesal Askun.

“Ini memprihatinkan, sekelas hotel berbintang seperti Mercure kok seperti itu, tidak profesional dan malah balik menuduh orang, meski mereka beberapa kali mengatakan mungkin dan mungkin, tapi inikan acara Pemkab Karawang, acaranya Bupati,” tandasnya.

Askun pun menantang pihak Hotel untuk memperbaiki sistem managerial mereka dan menunjukan rasa tanggungjawab. Jika perlu, tegas Askun, lakukan uji lab.

Karena ini menyangkut nama baik Hotel, dan Pemkab Karawang beserta para pelaku UMKM yang seolah olegg pihak hotel dituding sebagai penyebabnya.

“Disana ada CCTV, bila perlu lakukan Uji Lab. Karena pemerintah sudah mengatur dengan jelas terkait permasalahan seperti ini, yaitu Undang-undang perlindungan konsumen, yang didalamnya juga mengatur sanksi,” tegas Askun.

“Dan Kita meminta pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal ini Bupati Karawamg harus mengevaluasi kembali Hotel Mercure ini,” pungkasnya.

Diketahui, dalam klarifkasi dan hak jawab mereka ( pihak Hotel) dimana Chef didampingi HRD Manager dan F&B Manager juga Kepala Keamanan, membantah jika karet gelang tersebut berasal dari dapur hotelnya.

Pasalnya, kata Chef tersebut, didapur Hotel, tidak ada karet satupun atau bahkan strepless. Dan proses memasak dari mulai penyedian bahan makanan sampai penyajian dilakukan pengecekan sedetail dan seteliti mungkin.

“Bukannya menuduh yang lain berbuat tidak baik ya, namun situasi saat itukan banyak sekali orang yang datang. Dan ini terkait produk saya. Demi Allah Rosulallah, tidak ada satupun karet di dapur saya,” kata Chef Asep.

Sementara itu, Kepala Keamanan Hotel, mengatakan, jika mungkin saja karena banyaknya orang yang berjualan dilokasi acara, yang mungkin dagangannya menggunakan karet, lalu karetnya tercecer sampai ke makanan yang dihidangkan.

“Dikita kan ada CCTV juga, dan disekitar acara-kan banyak UMKM, dan kalau saya lihat banyak yang jualan disini, yang mungkin saja dagangannya dikaretin,” bebernya.

Ia pun memastikan, jika prosedur penyajian makanan di Hotel-nya sudah sesuai screening.

“Jadi saya berpikir, karena saya patroli setiap hari, kita ini di hotel tidak butuh karet. Buat apa?, dan saya bukan nuduh, mungkin saja, mungkin ya, karena banyak yang berjualan baik UMKM dan Ekraf ada dari mereka membawa karet, karena mereka membawa kresek juga,” jelasnya lagi.

Ucapannya pun ditimpali senada oleh F&B Manager Hotel, bahwa hidangan di acara Bappeda Kabupaten Karawang berjenis Buffet (Prasmanan), dimana makanan sudah disajikan (atau terpajang) pada saat acara tersebut masih berlangsung, dan banyak orang yang hadir berlalu lalang, yang jumlahnya bisa sampai ratusan.

“Mungkin ada yang sengaja atau karena banyak orang. Karena di area Buffet itu orang mondar mandir, bukan kita aja. Berbeda dengan ala carte yang memang disajikan langsung kepada tamu. Disitu banyak tamu-tamu, dan ada UMKM juga, bukan berarti kita menuduh UMKM ya. Yang jelas, setiap makanan yang kita display sudah pasti dicek oleh PIC,” tutupnya.

 

 

Reporter : Nina Melani Paradewi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments