KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Baru tiga hari usai diresmikan, Alun-alun Karawang kondisinya cukup memprihatinkan karena ketahanan rumput sintetis yang terhampar dibeberapa bagian alun-alun tersebut sudah rusak, acak-acakan dan terlepas dari tempatnya hingga tergulung.
Sehingga menuai reaksi negatif dan dikeluhkan masyarakat yang hendak menikmati proyek yang baru selesai dibangun menghabiskan anggaran APBD Propinsi Jawa Barat sebesar Rp. 16,5 Miliar itu.
“Belum satu minggu ya, masa rumput-rumput sintetisnya sudah terlepas seperti itu, sepertinya lemnya tidak kuat, dan seharusnya kalau menurut saya, ditahan pakai semen pinggir-pinggirnya,” kata salah seorang pengunjung yang kedapatan sedang asyik berfoto-foto. Tak lama, lelaki paruh baya itu membandingkan rumput sintetis Alun-alun Karawang dengan rumput sintetis yang terpasang di Lapang Karang Pawitan.
” Kayaknya pemasangannya jauh lebih baik yang di Karang Pawitan ya, lihat disini rumput-rumput sintetisnya, semuanya, hampir terlepas,” ucapnya lagi.
Terpantau dilokasi Alun-alun Karawang, selain rusaknya rumput-rumput sintetis, kondisi taman bunga yang masih tanah juga dipenuhi oleh sampah dan puntung rokok dan dikelilingi pita-pita police line yang berantakan. Kerusakan juga nampak pada wastafel dari toilet pria yang terlepas, lalu pintu toilet wanita yang tak bisa dibuka.
“Ya, rusak wastafelnya yang di toilet Pria, lepas, tapi mau dibetulkan sore ini, yang toliet wanita hanya pintunya yang tidak bisa dibuka,” kata seorang penjaga yang sedang sibuk bersih-bersih.
Sementara itu, terlihat juga beberapa orang petugas Satpol PP Kabupaten Karawang nampak sedang berjaga -jaga.
Sebelumnya, Alun-Alun Karawang berada percis ditengah Kota Karawang, di Jalan Tuparep, Kecamatan Karawang Kulon, berdampingan dengan Masjid Agung Syekh Quro Karawang, diresmikan oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang kehadirannya, diwakili oleh Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Propinsi (PRKP) Jawa Barat, Indra Maha, didampingi mantan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadianna.
Alun-alun Karawang dibangun melalui APBD Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 16,5 Miliar tersebut, dibangun dengan konsep semi wisata lokal sebagaimana konsep alun-alun Bandung. Memiliki basement yang bisa menampung 40 mobil. Beberapa bagian dipercantik dengan rumput sintesis. Dan sebahagian lainnya masih berupa tanah kosong.
Selain itu, ada tiga ornamen berbentuk bulat seperti sumur yang terbuka dan jika dilihat (ditengok) kedalamnya, akan terlihat langsung tembus kedalam basement.
Kepala Dinas PRKP Propinsi Jawa Barat, Indra Maha mengatakan bahwa alun-alun Karawang sudah dibangun sesuai dengan kriteria yang ada, berdasarkan desain. Dan, Ornamen-ornamen bulat seperti sumur itu, lanjutnya, dibangun untuk membuat hawa udara didalam basement.
Pihaknya pun akan meminta pemerintah daerah mengupayakan keamanan dan pengelolaannya.
“kita udah bangunnannya dan cukup besar, mudah-mudahan ada kontribusi dari pemerintah daerah kaitan perbaikan-perbaikan demi keamanan, kan kita namanya kolaborasi,” ujar Indra Maha.
Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Karawang, Arief Bijaksana ketika dikonfirmasi terkait pengelolaan alun-alun Karawang, mengatakan jika sementara Alun-alun dikelola oleh Satpol PP Kabupaten Karawang.
“Sementara pengelolaan pengamanan oleh Pol PP,”singkatnya.
Reporter: Nina Melani Paradewi