KARAWANG, ONEDIGINEWS.COM – Kementrian Kesehatan RI menemukan salah satu biang kerok yang membuat kasus aktif COVID-19 kembali naik, yakni sub-varian BA.4 dan BA.5. Per Minggu (10/07/2022) kasus aktif COVID-19 yang membutuhkan perawatan maupun isolasi terus melonjak hingga menembus 20.535 kasus. Provinsi DKI Jakarta masih menduduki peringkat pertama dalam menyumbang kasus aktif COVID-19 sebanyak lebih dari 10.000 kasus.
Selain DKI Jakarta, terdapat 9 provinsi lain yang juga menjadi penyumbang kasus aktif COVID-19 di Indonesia. Provinsi Jawa Barat menempati urutan kedua dengan menyumbang 4.933 kasus, diikuti Provinsi Banten 1.931 kasus, Provinsi Bali 758 kasus, Jawa Tengah 553 kasus, Jawa Timur 363 kasus, D.I. Yogyakarta 290 kasus, Kalimantan Selatan 120 kasus, Sumatera Utara 112 kasus, dan urutan terakhir ditempati Kalimantan Timur 80 kasus.
Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan RI menyatakan bahwa penyebab kenaikkan kasus COVID-19 bukan karena Hari Raya, melainkan setiap kenaikkan kasus terjadi karena adanya varian COVID-19 baru. Hal tersebut juga terjadi di negara lain yang sedang mengalami lonjakan kasus. “Kita lihat setiap kali terjadi lonjakan besar tiap negara, itu bukan karena Hari Raya Keagamaan Besar, tapi karena ada varian baru,” ujarnya saat konferensi pers PPKM.
Penyebab besarnya lonjakan kasus di RI dikarenakan juga masyarakat yang mulai abai protokol kesehatan serta rendanya persentase masyarakat yang mendapatkan vaksin booster. Oleh karena itu, Pemerintah menghimbau masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
(PKLUNSIKA/Sumber : Nasional Konten)