KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Warga desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengaku resah dengan keberadaan galian tanah yang diduga adalah galian C yang berdampak kepada lingkungan sekitar.
Pasalnya, selain terasa oleh warga, berupa debu yang beterbangan saat truk-truk melintas. Sehingga mengakibatkan sakit mata dan tenggorokan. Dan kabarnya angkutan tanah galian dijual keluar desa Pangulah Selatan dan dibeli senilai Rp. 70 ribu per-truknya dari pemilik lahan.
Sehingga warga patut menduga jika galian tanah itu adalah galian C karena diperjualbelikan keluar.
Sebut saja H, salah satu warga desa Pangulah Selatan mengungkapkan, warga desa terutama yang berdekatan dengan galian tersebut banyak yang mengeluh. Menurut pengamatannya, dari truk-truk yang melintas debu-debu beterbangan dan mengganggu warga.
āWarga yang melintasi jalanan dan terlintasi truk sering mengeluh sakit mata dan sakit tenggorokan karena debu,ā ungkapnya.
Ironisnya lagi, percis disamping galian C tersebut ada lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang jika terjadi hujan besar bisa saja longsor atau ambrol karena tanah dipinggirnya terus saja digali.
“Coba perhatikan, kondisi TPU tersebut, sudah hampir habis tanahnya, dan bagian sisi TPU nyaris terpapas semua, bahaya kalau hujan besar bisa longsor atau ambrol,” ulasnya lagi.
Bahkan menurutnya, beredar kabar jika galian tanah tersebut dibeli hanya sebesar Rp. 70 ribu pertruk kepada pemilik lahan. Sehingga ia pun menduga jika galian tersebut adalah galian C.
Pertanyaannya kemudian, apakah galian tanah tersebut sudah memiliki ijin ssuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku??
Sementara itu, Kepala Desa Pangulah, Deni ketika dikonfirmasi terkait keberadaan galian C tersebut membantah jika galian tanah dilahan dekat pemakaman umum itu adalah galian C.
Menurutnya, lahan tersebut digali untuk lokasi pemakaman perumahan.
“bukan (bukan galian C), tanah rata di gali jadi dalem, itu emang tadinya begtu cuma karena gak diurus banyak pohon dan belukar diratain mau di pake mungkin sama yang punya tanah,” kata Deni.
Ditanya lebih lanjut mengenai santernya kabar, tanah galian tersebut, Deni mengatakan terkait masalah lahan dijualbelikan, iapun mempersilahkan awak media berkoordinasi dengan seseorang berinisial B.
“kalau masalah dijual silakan koordinasinya ke pak B, Babinsa Wancimekar, orangnya ada lagi ngeratain juga di samping perumahan BKBI di Desa Pangulah Utara. Kebetulan tanah yang di ratain punya perumahan Wancimekar, nama perumahannya saya kurang tau namanya,” pungkasnya.
Terpisah, onediginews.com pun mencoba melakukan penelusuran, namun sampai berita ini diturunkan, B belum bisa dihubungi.
Reporter : Nina Melani Paradewi