Friday, November 22, 2024
HomeBeritaDibangun Jaman Bupati Cellica Tanaman Hias "The Window" Karawang Rp.1,8 Miliar Tinggal...

Dibangun Jaman Bupati Cellica Tanaman Hias “The Window” Karawang Rp.1,8 Miliar Tinggal Rumput dan Ilalang

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Taman yang disebut-sebut sebagai “The Window” Karawang yang berlokasi di Jalan Interchange Karawang Barat dibangun pemerintah daerah Kabupaten Karawang pada tahun 2022 lalu, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

Ironisnya, taman bundaran akses masuk dan keluar Kabupaten Karawang tersebut, sejak dibangun setahun yang lalu, kini kondisinya sangat memprihatinkan, tidak terawat.

Dari pantauan onediginews.com dilokasi, taman “the window” yang diketahui telah menghabiskan anggaran sekitar Rp. 1,8 Milliar untuk penanaman tanaman bunga-bunga hias keliling, pepohonan, pembuatan sumur, sistem penyiraman, dan lampu taman, itu, kondisinya justru tidak terawat.

Tanaman-tanaman hias yang diawal pembangunan nampak tersusun rapih, berbunga dengan beragam jenis dan warna, hampir seluruhnya berganti dengan rumput-rumput liar dan ilalang.

Lampu-lampu taman rusak, seng-seng bekas bangunan dan palet-palet sisa pekerjaan yang tidak disusun kembali secara teratur, dibiarkan berserakan.

Sungguh miris, taman yang sejatinya dibangun Pemkab Karawang dijaman kepemimpinan Bupati Cellica Nurrachadianna dengan harapan bisa memanjakan mata para pengendara baik itu pengunjung atau pendatang yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Karawang, ataupun yang akan pergi keluar kota melalui jalur tol Karawang Barat, justru seolah hilang kecantikan dan nilai estetiknya. Karena disana, Tidak nampak keindahan, tanaman-tanaman hias berwarna-warni, atau pepohonan yang mulai memunculkan pucuk-pucuk dan ranting-ranting kecilnya, putaran semprotan air yang menyegarkan pandangan mata, serta lampu-lampu taman yang menyala indah dimalam hari.

Dede Pramiadi Kepala Bidang Pertamanan pada DLHK Kabupaten Karawang, ketika dikonfirmasi terkait kondisi tanaman di taman ” the window” Karawang Barat, membenarkan jika saat ini dipenuhi bahkan hampir ditutupi oleh rerumputan dan ilalang.

Dijelaskan Dede, tidak terawatnya taman dengan hamparan tanaman hias itu, dikarenakan belum adanya pemeliharaan terhadap taman tersebut.

Pasalnya, DLHK saat ini masih sedang mencari penyedia jasa yang bisa melakukan pekerjaan pemeliharaannya.

“Tahun kemarin kan kita menggunakan pihak ketiga, dan untuk berkontrak lagi diawal tahun kita agak kesulitan. Dan baru bisa dilakukan dibulan ini, bisa juga sesudah lebaran,” kata Dede.

Ditanya kemudian, apakah tanaman-tanaman hias yang saat ini sudah hampir habis berganti rumput akan diganti kembali dengan tanaman baru atau seperti apa ?

“Jadi, kita bukan mengganti, karena yang namanya rumput itu tumbuh. Dan kondisi saat ini akan segera tertangani setelah terpilih penyedia jasa pemeliharaan tamannya,” jawabnya lagi.

“Kita akan menggunakan pihak ketiga, dan masih memilih-milih serta mengkaji bersama Barjas;” tambah Dede.

Lebih lanjut ia menuturkan, jika pihaknya saat ini sedang berlomba-lomba dengan rumput dan ilalang, karena menurut Dede dimusim penghujan seperti ini pertumbuhan mereka jauh lebih cepat.

“Jadi penanganan pertama yang akan dilakuan adalah, pembersihan rumput liar, lalu memperbaiki kondisi tanah, kalau ada yang perlu tanaman yang perlu diganti atau ditambah kita akan ganti dan tambah, sambil memperbaiki sistem penyiraman,” jelasnya lagi.

Reporter : Nina Melani Paradewi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments