KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Selain dikabarkan belum memiliki ijin Persetujuan Bangunan Gedung ( PBG ) pemilik outlet ” Kebun Buah” juga diduga membangun tempat usahanya tidak seusai dengan desain awal pembangunan. Bahkan diduga pembangunannya sampai memakan bahu jalan. Sehingga toko tersebut kerap menimbulkan kemacetan.
Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang diketahui sudah dua kali melayangkan surat teguran, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang bersama Satpol PP dan sejumlah stake holder terkait pun sudah mendatangi langsung.
Salah satu sumber dari Dinas PUPR Kabupaten Karawang mengungkapkan bahwa bangunan gedung tersebut dibangun tidak seusai dengan gambar awal bangunan, oleh karenanya pihak pemilik toko harus merubah kembali bangunan outletnya saat ini. Yang harus disesuaikan pembangunannya dengan gambar awal.
Ia pun menegaskan pihaknya akan segara melayangkan surat kepada pemilik outlet kebun buah, dan meminta mereka untuk segera mengurus perijinan.
Sementara itu, Penanggung jawab Kebun Buah, Paulus yang mewakili owner Kebun Buah, membenarkan pihaknya memang membangun toko kebun buah tersebut tidak sesuai dengan gambar perencanaan awal.
“jadi untuk bangunan kita sewa disini, kita dulu memang awalnya secara oret-oretan bangunan kita itu sampai kepojok dekat mini market Alfamidi, bukan seperti ini, kemudian pada saat kita sudah setuju, membuat kesepakatan dan melakukan pembayaran dengan pak haji (seseorang yang ia sebut sebagai pemilik tanah yang disewa), ternyata ada perubahan, yang jatahnya kita ini tidak sesuai dengan yang digambar awal, dipepetkan kesini dibawah tiang dengan alasan agar pintu masuk Rumah Makan Alam Sari tidak terhalang,” jelas Paulus.
“Intinya, sampai dengan pembayaran selesai, ternyata ada perubahan tidak jadi seperti yang di gambar, kemudian kita menghadap ke pak Haji lagi, bisa gak kita balik ke posisi semula sesuai gambar, setelah kita komunikasi sama yang punya tanah (pak Haji) tetap tidak bisa, pak Haji tetap meminta kita membangun disini saja, dan pak haji meyakinkan ” yakin, yakin, bagus bagus bagus “, akhirnya jadilah yang di sini,” ungkapnya lagi, kepada onediginews.com beberapa waktu lalu, seraya mengatakan jika pihaknya harus membangun kembali outlet Kebun Buah ini, pihaknya tidak bersedia karena pasti merugi.
Disinggung soal kemacetan dan tidak adanya rambu jalan, Paulus mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Karang Taruna dan sudah memasrahkan urusan kendaraan pengunjung kepada mereka.
“Untuk parkir kita ada tim yang ngurusin sama karang taruna desa, Bahkan ketika kita dapat teguran dari Dishub, saya negurnya ke kepalanya, karena sembarangan sehingga kita dapet teguran dan kalau terus seperti itu mungkin kita tidak akan pakai lagi ” ungkap Paulus.
“yang penting bagi kita, pelanggan tidak merasa keganggu lingkungan juga tidak merasa keganggu, jangan sampai menimbulkan keresahan warga termasuk kemacetan, dan kita pun ada kerucut yang disini dan sudah suruh pasang,” tegasnya.
Terkait perijinan, lanjut Paulus, pihaknya juga sudah melakukan proses pengajuan. Bekerjasama dengan Notaris Farida.
“kalo proses pengajuan sudah karena sebelum kita kerjakan pertama yang kita proses perijinan dulu, waktu itu di saranin untuk memakai notaris ibu Farid. Kita ketemu beliau November tahun lalu, sehingga bagaimana progressnya sekarang kita belum tahu,” pungkasnya.
Reporter : Nina Melani P