KARAWANG – Kabupaten Karawang, kembali masuk ke dalam zona merah. Dengan kasus Covid-19 yang hampir menyentuh sekitar 2.000 orang.
109 orang yang terpapar diantaranya adalah aparatur sipil negara (ASN) Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang.
Dengan semakin melonjaknya angka Covid-19 dari klaster perkantoran ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang pun berencana akan memulai Work From Home (WFH) sampai dengan akhir bulan November 2020 mendatang.
Langkah tersebut diambil sebagai bentuk antisipasi dan kehati-hatian dari Pemkab Karawang agar penularan dari klaster perkantoran tak semakin masif terjadi.
“Kemarin Karawang sudah berada di zona oranye. Sekarang kembali lagi ke merah, ini ada apa, kok bisa seperti itu, pasien terpapar Covid -19 bukannya semakin berkurang malah kembali melonjak tinggi, Satgas Covid-nya kemana ?,” kata Asep Agustian SH., MH., Pemerhati politik dan pemerintahan Kabupaten Karawang, Jumat (13/11/2020).
Dikatakan Asep, Kembalinya Karawang menjadi zona merah lantaran tingginya aktivitas dan pergerakan warga masyarakat yang diduga abai pada protokol kesehatan dan kerja Satgas Covid -19 Kabupaten Karawang yang diduga belum efektif.
” Sebabnya macam-macam, yang jelas bisa karena ada pergerakan warga dan aktivitas warga yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan, atau kerja Satgas Covid -19 yang memang belum efektif,” ujar Asep.
Ia juga kemudian menyoroti kinerja Penjabat (Pj) Bupati Karawang, Yerry Yanuar yang menurutnya sejak duduk menjabat di Kabupaten Karawang belum memberikan sumbangsih dan kebijakan maksimal kaitan Covid -19 yang semakin ganas mewabah.
“Sejak duduknya Pj ini, belum ada kerja Pj ini yang gebrakannya dirasakan oleh masyarakat Karawang khususnya kaitan Covid – 19,” sorotnya.
“Bahkan saat ini 109 PNS Karawang terkena Corona, pertanyaan saya kemudian pergerakan Pj ini apa, seperti apa saran dan masukannya kepada Pemkab Karawang yang bermanfaat bagi masyarakat, kepada Satgas Covid-19,” tandasnya lagi.
Lebih lanjut ia pun menegaskan, jika seperti ini terus, yang dirugikan adalah masyarakat Karawang. Karena pelayanan publik terganggu, PNS- nya WFH.
Bahkan ia khawatir jika terus berada di zona merah terus, Karawang bisa kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Lalu siapa yang dirugikan, masyarakat, jadi tidak heran jika kemudian saya, kami masyarakat Karawang mempertanyakan kinerja Pj Bupati Karawang ini,” pungkasnya.
Diketahui, Ir. Yerry Yanuar adalah Penjabat Bupati Karawang yang ditunjuk Gubernur Jawa Barat menggantikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadianna dan juga Wakil Bupati Karawang , Ahmad Zamakhsyari yang cuti sejak tanggal 26 September 2020 lalu. Karena keduannya ditetapkan sebagai calon bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang yang akan digelar 9 Desember 2020.(NN)