KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM |Pelaksanaan pekerjaan dilingkungan perkantoran Bupati dan Sekda Karawang disinyalir dikerjakan secara asal-asalan oleh pihak pelaksana (pemborong).
Setelah sebelumnya, pekerjaan perbaikan saluran air (pemasangan cover u-dicth) yang diduga dibangun asal pasang karena tidak sesuai dengan sebagaimana seharusnya Cover U-Ditch itu dipasang, tidak ada papan proyek, dan sampai hari ini pun terlihat belum ada kelanjutan pekerjaan.
Ditambah lagi, pekerjaan pembatas taman yang juga diduga asal jadi. Dan tak terlihat papan nama proyek sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.
Mengapa demikian, karena terpantau dilokasi, perbaikan pembantas taman di sekitar gedung Aula Husni Hamid dikerjakan dengan menggunakan batu bata.
Padahal, menurut sejumlah orang yang memang mengerti mengenai pembangunan infrastruktur, ketika dimintai pandangannya oleh onediginews.com, rata-rata mereka mengatakan, bahwa seharusnya pembangunan pembatas taman itu bukan mengunakan batu bata, namun menggunakan kanstin.
“Pembantas jalan , trotoar ataupun taman, tidak bisa memakai batu bata, tetapi harus menggunakan kanstin. Mengapa?, karena misalnya, jika nanti tertabrak oleh kendaraan baik roda dua maupun empat, tetap kuat,” jelas sumber yang berpesan agar namanya tidak perlu diungkapkan dalam pemberitaan.
“Kalau bata bisa langsung hancur, meski hanya tersenggol sedikit saja”, ucapnya lagi.
Pertanyaannya kemudian, dimanakah peran pengawasan pemerintah daerah dalam hal ini dinas ataupun bidang terkait, sehingga pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bisa seperti itu?.
Atau apakah memang, Rencana Anggran Biaya (RAB) yang telah ditentukan memang seperti itu?
Sebelumnya, Sejumlah warga masyarakat yang kebetulan sedang ada keperluan ke Kantor Pemda Karawang, menyayangkan pembangunan di kantor Pemerintahan Kabupaten yang seharusnya jadi contoh yang baik. Justru malah mencerminkan kualitas pembangunan yang tidak berkualitas. Dan memberikan contoh terhadap pekerjaan-pekerjaan didaerah.
Mereka pun sangat menyayangkan hal tersebut, perbaikan saluran air maupun pembangunan batas taman yang dibangun melalui anggaran daerah itu, dibangun seolah bukan digedung pemerintahan.
“Kok seperti pekerjaan proyek di pelosok, yang suka ada dipemberitaan media, padahal inikan gedung bupati juga sekda,” ujar mereka.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Setda Karawang, Furqon, ketika coba dikonfirmasi belum memberikan jawaban.
Reporter : Nina Melani Paradewi