Karawang – Onediginews.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) memang telah usai. Pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih pun tak lama lagi digelar.
Namun suhu politik Karawang justru semakin memanas. Yang berhembus kencang dari internal birokrat Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang (Pemkab).
Pemicunya adalah dugaan rencana rotasi dan mutasi jabatan-jabatan strategis di lingkup pemkab Karawang.
Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya posisi kepala OPD atau dinas kosong yang sebelumnya memang diperebutkan dalam open bidding, tapi juga posisi strategis yang masih ada pejabatnya, yakni Sekretaris Daerah (Sekda).
Dari informasi yang dihimpun, isu itu muncul karena adanya dinamika internal di tubuh Pemkab pasca Pilkada Karawang yang baru lalu.
Dimana adanya kabar, pejabat yang langsung ingin menduduki kursi sekretaris daerah menggantikan pejabat yang duduk saat ini yakni Acep Jamhuri.
Namun hal itu justru ditanggapi santai oleh Komisi I DPRD Kabupaten Karawang.
Dikatakan Ketua Komisi I DPRD, Budianto bahwasannya isu pergantian sebuah jabatan, baik jelang maupun seusai pemilihan Presiden, Gubernur , ataupun Kepala Daerah, atau Anggota Dewan sekalipun adalah hal yang biasa.
“Bagi kami itu sih biasa, isu pergantian pasti muncul jika ada pemilihan. Wajar saja,” ucapnya.
Dijelaskan Politisi Partai Demokrat ini, pergantian jabatan Sekda yang merupakan jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) tertinggi di pemerintahan itu harus melalui mekanisme yang ada.
Karena pada akhirnya, lanjut Budianto, semua akan kembali kepada aturan. Karena ada kewenangan tersendiri. Dan harus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat.
“Pergantian sekda itu kan bukan hanya kewenangan kabupaten saja tetapi juga peran kewenangan dari propinsi, jadi kami tidak ada kewenangan menanggapi lebih jauh. Hanya kalau sekedar isu ya, itu hal biasa,”pungkasnya.(nina)
