KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Terungkap menghamili janda anak satu, DD , oknum supir truk warga Kelurahan Karang Pawitan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga kabur dan enggan tanggung jawab.
Kepada Onediginews. com, sebut saja Cch (27), warga Kelurahan Mekarjati dan masih satu kecamatan dengan DD, mengaku dihamili sang kekasih yang sehari – hari bekerja mengangkut batu dan pasir itu.
“awalnya saya kenal DD dari adik ipar saya, dia temen kerja adik saya. Saya pacaran dari bulan Mei tahun 2021 lalu,” kata Cch mengawali pembicaraan.
Menurut Cch, Selama pacaran DD selalu bersikap baik dan menunjukan keseriusannya. Namun setelah mengetahui dirinya telat bulan, sikap DD pun berubah.
“Setelah dikabarin gak datang bulan, dan memastikan saya tengah hamil, dia malah menjawab “pararusing uruskeun weh sorangan”,” ungkapnya dengan mata sembab dan terbata- bata.
Saat ini menurut Cch, usia kandungannya sudah menginjak 8 bulan. Dan bukannya bertanggung jawab atas jabang bayi yang dikandungnya. DD malah menikahi temannya sendiri.
“usia kandungan saya sekarang menginjak 8 bulan, dan bukan bertanggung jawab, dia malah menikahi teman saya sendiri, tetangga dusun, Roheni,” ucapnya.
“Dia juga malah mengancam saya, “awas kalau menghubungi urang deui”,” imbuhnya lagi.
Cch pun kini tak mau lagi berharap DD akan menikahinya, ia hanya meminta DD bertanggungjawab atas biaya persalinan bayi yang sedang dikandungnya saat ini.
“Saya gak mau kalau dinikah, saya minta tanggung jawab biaya persalinan saja,” kata Cch lirih.
Ditempat yang sama, Jaya (60) ,paman Cch mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya atas nasib keponakannya tersebut.
“Awal saya tahu keponakan saya hamil, saya panggil DD baik – baik kerumah dan ia menyanggupi akan bertanggung jawab. “Siap saya akan menikahi Cch”, kata dia kepada kami waktu itu,” ujar Jaya.
“Eh besoknya ia membawa keluarganya ke rumah RWĀ dan DD malah ngotot dan mengucapkan kata tidak pantas ” gua tibang matiin satu orang mah gak apa- apa, gua rela ” dan minta tes DNA,” ungkapnya lagi.
Kemudian setelah bermusyawarah, lanjut Jaya, RW membuat surat pernyataan yang bertuliskan bahwa DD siap menikahi keponakannya dan jika melanggar siap dihukum sesuai aturan yang berlaku.
“Pak RW yang membuat oret- oretan, yang ditandatangi dia diatas materai. Namun dia tetap mengingkari,” ucap Jaya.
“Dan yang lebih menyakitkan, dia malah menikahi teman keponakan saya. Harapan saya tidak usahlah menikahi keponakan saya, bertanggung jawab saja terhadap biaya persalinan keponakan saya,” tegasnya. (Nina)