KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Salah seorang alumni Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Karawang mengaku ijazahnya ditahan pihak sekolah karena tak mampu membayar uang sumbangan Masjid.
Tagihan uang sumbangan itu sebesar Rp. 850 ribu dan harus dibayarkan sebagai syarat untuk mengeluarkan ijazah.
Pengakuan itu pun disampaikan orang tua alumni sekolah ternama di Karawang tersebut pada onediginews.com , Rabu (24/5/2023).
” ijazah anak di saya tidak bisa diambil karena ada tunggakan uang masjid yang belum dibayar sebesar Rp. 850 ribu. Saat perpisahan sekolah di hotel bisa ditanggulangi tapi ijazah tidak bisa,” kata orang tua siswa kelas III OTKP ini mengeluhkan.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Heni, membantah adanya penahanan ijazah hanya karena siswa belum melunasi sumbangan Masjid senilai Rp. 850 ribu.
Dikatakannya, pihak sekolah tidak melakukan pungutan atau apapun, bahkan di gerbang depan sekolah juga sudah terpampang agar siswa -siswi dipersilahkan mengambil ijazah.
“Gak ada pungutan atau apapun, silahkan ambil ijazah bahkan kita udah share di Facebook dan Sosial Media, kalaupun ada, itu bisa jadi yang belum terlunasi atau kalau bisa dibilang menghutang,” jelas Heni, Kamis (25/5/2023).
“Jadi gak harus dilunasi, seikhlasnya saja mau ngasih berapa kalau pun gak ngasih juga gak apa-apa asalkan ngambil ijazahnya di dampingi oleh orang tua,” ungkapnya.
Kembali Heni menegaskan, istilah tebusan ijazah itu tidak ada, ia pun mempersilahkan, siswa mengambil ijasahnya.
“saya sebagai wali kelas tahun lalu juga sudah mengonfirmasikan untuk segera mengambil ijazah. Kalaupun dia merasa ditahan itu mungkin ada tanggungan yang lalu- lalu. Kayak tahun kemarin kita kan ada sumbangan-sumbangan orang tua yang disanggupi ke sekolah mungkin dia belum lunas jadi merasa ada beban,” pungkasnya.
Reporter : Syifa Syarifatul
