Friday, January 24, 2025
HomeHukum dan KriminalHotel di Bogor Diduga Jadi Pembuatan Syuting Video Porno

Hotel di Bogor Diduga Jadi Pembuatan Syuting Video Porno

Bogor, Onediginews.com – Entah apa yang ada di pikirannya, pasangan mesum kedapatan membuat video porno di salah satu hotel berbintang di Kabupaten Bogor. Parah­nya, aksi tak terpuji itu di­buat bak film porno yang diduga sengaja dibuat kedua pelaku hingga diunggah ke laman situs dewasa.

Awalnya, video tersebut ramai tersebar melalui pesan singkat berbasis internet, WhatsApp, hingga platform aplikasi berbagi pesan lainnya. Hingga saat Metropolitan melakukan penelusuran, video tersebut juga ternyata diung­gah di salah satu website situs dewasa.

Video berdurasi sembilan menit empat detik itu dia­wali sejoli yang tampak me­mesan kamar di meja resep­sionis yang berlatar tulisan Hotel Grand Mulya Bogor. Pembuat video itu juga sem­pat mengambil gambar su­asana hotel.

Usai mendapat kunci kamar, pemeran perempuan yang menggunakan dress merah dibalut jaket jeans itu langsung masuk kamar hotel dengan nomor 204. Di kamar tersebut, pemeran perempuan dan sang pria langsung melakukan adegan mesum.

Video tersebut diunggah di situs dewasa oleh salah satu akun. Dari keterangan akun tersebut, video porno itu di­unggah sekitar tiga minggu lalu. Jumlah penontonnya pun cukup fantastis, mencapai 90.770 hingga Rabu (17/3/2021) pukul 23:25 WIB.

Saat ini, tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bogor akan mendalami ada­nya dugaan pembuatan kon­ten pornografi di salah satu hotel di Kabupaten Bogor tersebut. “Kami akan selidiki,” kata Kasatreskrim Polres Bo­gor AKP Handreas Adrian.

Tak hanya Polres Bogor, be­redarnya video syur yang diduga dibuat di Hotel Grand Mulya Bogor itu juga menda­pat sorotan dari Polda Jawa Barat (Jabar). Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago menga­ku saat ini tim Polisi Cyber tengah melakukan penyeli­dikan. ”Ini lagi diselidiki. Be­lum, (tahu keberadaan, red) ini lagi diselidiki tim cyber,” katanya kepada awak media, Rabu (17/3/2021).

Erdi mengaku belum bisa memastikan kapan kejadian atau pengambilan gambar video syur tersebut. Namun, adanya pembuatan video syur yang diunggah di situs porno itu jadi perhatian khu­sus Polda Jabar.

”Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa di­ungkap. Karena ada perhatian khusus kejadian ini. Karena di Jabar sangat me­malukan,” ucapnya.

Ia pun membenarkan video tersebut diduga diambil di Hotel Grand Mulya Bogor, Kecamatan Sukaraja. Namun, hingga kini pihak hotel belum membenarkan kejadian ter­sebut. ”Diduga di Bogor. Ho­tel belum membenarkan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Re­serse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Pol Yaved Duma Parembang bersama jajarannya telah mengerahkan penyelidikan. “Kami sudah menyelidiki kasusnya. Untuk pelakunya, masih kita verifi­kasi dulu,” kata Yaved.

Berhubung video tersebut mengandung unsur pence­maran nama baik terhadap hotel yang bersangkutan, ia menegaskan kemungkinan besar penyebar video akan dijerat Pasal UU ITE dan te­rancam hukuman penjara paling lama empat tahun. “Rencana awal kami, pelaku akan dikenai Pasal 27 UU ITE,” kata Yaved.

Di sisi lain, Wakil Ketua Per­himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto, me­milih enggan berkomentar terkait video mesum yang dilakukan di salah satu hotel yang ada di wilayah Bumi Te­gar Beriman. ”Saya belum bisa memberikan tanggapan,” katanya.

Namun, Boboy memastikan bahwa Hotel Grand Mulya Bogor bukan anggota PHRI Kabupaten Bogor. ”Tidak ada di daftar anggota,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, ang­gota DPRD Kabupaten Bogor M Rizky mendesak Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor agar membuat peratu­ran yang mengikat kepada para pemilik atau pengelola hotel untuk tidak semba­rangan menerima tamu.

Sebab, sejauh ini proses pe­nerimaan tamu di hotel-hotel yang ada di Kabupaten Bogor tidak cukup ketat dalam hal pemeriksaan administrasi tamu hotel. ”Hotel harusnya lebih teliti dalam menerima tamu. Dan artinya ini harus dievaluasi dalam hal penga­wasan,” pinta Rizky.

Dengan kasus seperti ini, ia pun meminta instansi yang berkaitan untuk terjun langs­ung ke lapangan melakukan koordinasi dan meminimali­sasi aksi serupa terjadi. ”Ya harus segera ditangani. Jangan sampai ini meluas, karena sangat mungkin hotel lain pun bisa digunakan untuk per­buatan serupa,” tegasnya.

Soal hotel tersebut tidak terdaftar dalam PHRI Kabu­paten Bogor, politisi Gerindra itu pun menyebut hal itu men­jadi satu kelemahan penga­wasan. ”Karena setahu saya, kalau sudah masuk PHRI, semua pengawasan, pembi­naan juga dilakukan untuk meminimalisasi hal-hal se­perti ini,” pungkasnya. (red)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments