KARAWANG – ONEDIGINEWS.COM – Angka positif Covid-19 di Kabupaten Karawang kian meningkat setiap harinya yang diakibatkan dari kluster industri. Begitu juga yang terjadi di Kecamatan Telukjambe Timur.
Sekretaris Kecamatan Telukjambe Timur, Dede Tasria mengungkapkan kondisi Covid -19 di kecamatannya sudah semakin masif dan peningkatannya luar biasa.
Oleh karenanya, lanjut Dede, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Telukjambe Timur. Yakni, Puskesmas Wadas dan Telukjambe.
“Kita terus melakukan koordinasi dengan Puskesmas – puskesmas, Dan dari data yang mereka miliki ada sekitar 132 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Puskesmas Wadas dan 63 pasien di Puskesmas Telukjambe,” ungkapnya.
Dikatakan Dede, dari hasil tracing yang dilakukan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kecamatan dan pihak Puskesmas, diketahui meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Telukjambe adalah berasal dari klaster industri.
“Ada sekitar 13 perusahaan yang berada diwilayah Kecamatan Telukjambe Timur yang sudah melaporkan dan yang paling banyak adalah dari PT. HM Sampoerna Tbk dan Philip Morris International,”kata Dede.
“Kebanyakan mereka bersentuhan dengan para sales juga dari keluar masuknya mobil truk kontainer barang. Aktifitasnya disana,” ucapnya lagi.
Selain dari kluster pabrik, lanjut Dede, ada juga dari klaster keluarga yakni kontrakan dan perumahan.
“Karena rata -rata karyawan yang bekerja diperusahaan itu mengontrak atau tinggal diperumahan. Kalau protokol kesehatan yang diterapkan pihak perusahaan sudah sangat ketat, tapi begitu karyawannya pulang keluar dari kawasan pabriknya, mereka abai, ya sudah, akhirnya ada yang tertular,” jelasnya.
“Untuk pasien terkonfirmasi positif, selain karantina di puskesmas yang ada , ada juga perusahaan yang sudah menyewa hotel sebagai tempat karantina,” imbuh Dede lagi.
Diterangkan Dede, Dalam menekan penyebaran Covid-19 ini, pihaknya bersama jajaran Polsek dan Koramil Telukjambe Timur setiap malam selalu melakukan woro -woro agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).
“Selain itu, Kita juga lakukan edukasi ke desa -desa bahwa Covid-19 varian Omicron itu ada, jinak, tapi penyebarannya sangat masif,” pungkasnya. (Nina)