Cikaum – Subang- Onediginews.com – Intensitas hujan deras yang tak henti – hentinya mengguyur Kabupaten Subang sejak dinihari, Minggu (7/2)/2021), membuat sejumlah sungai meluap yang bahkan mengakibatkan putusnya jembatan gantung penghubung antara Kecamatan Cikaum dengan Pagaden Barat.
Terputusnya jembatan gantung Angsana sepanjang 75 meter itu, membuat prihatin masyarakat dari dua kecamatan tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Cikaum, O. Abdurohim, menyatakan bahwa pembangunan jembatan permanen untuk pengganti jembatan gantung, sudah dimulai sejak 2017 lalu dengan dibangun pondasi selebar 9 meter.
“Pembangunan Jembatan ini sudah dimulai sejak 3 Tahun lalu, dan tentunya itupun baru terpasang pondasinya saja, tapi sampai sekarang belum ada pekerjaan (pembangunan) lagi,” ujar Oing, sebagaimana di lansir dari Jabarpress.com.
Oing menjelaskan bahwa, keberadaan jembatan permanen penghubung Desa Cikaum Timur Kecamatan Cikaum dengan Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat ini sangat dibutuhkan, karena merupakan akses terdekat lalu lintas warga dua kecamatan.
Karena itu, pihaknya mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar secepatnya melanjutkan pembangunan jembatan permanen hingga tuntas, agar peristiwa jembatan gantung yang ambruk terputus, tidak terus terulang.
“Saya harapkan untuk Pemerintah terkait dalam pembangunan jembatan permanen penghubung Cikaum-Pagaden Barat yang dibatasi oleh Sungai Ciasem selebar 75 meter ini segera dilanjutkan pekerjaannya sampai selesai,” jelas Oing.
Di tempat berbeda, Kepala Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat, Edi, menyatakan bahwa, Pemerintah Desa Mekarwangi, meminta Pemkab Subang melanjutkan pembangunan jembatan permanen untuk mengganti jembatan gantung tersebut.
“Hal ini untuk selanjutnya, bangun jembatan permanen, soalnya pondasinya kan sudah ada, sudah dibangun dulu sejak 2017 dengan lebar 9 meter, jadi tinggal dilanjutkan,” jelas Kepala Desa Mekarwangi.
Dalam hal ini, Edi menambahkan bahwa, bencana ini bukan hanya di wilayah Cikaum dan pagaden Barat, namun di beberapa wilaya di Kabupaten Subang pun terjadi banjir juga tanah longsor, dan salah satunya, jelmbatan Angsana yang terputus di terjang arus Sungai Ciasem yang meluap.
“Iya sekitar pukul 14.00 Wib jembatan Gantung Angsana putus diterjang luapan air Sungai Ciasem, beberapa bagian jembatan sampai kebawa hanyut air yang meluap luap,” ungkap Kades Mekarwangi.
Dengan terputusnya jembatan gantung penghubung antar kecamatan ini membuat perekonomian atau akses aktivitas warga dari dua kecamatan terganggu.
“Jembatan ini akses penting, sangat dibutuhkan warga, juga anak anak sekolah, para karyawan pabrik dan lainnya, sekarang jadi terganggu karena bencana meluapnya sungai Ciasem,” pungkas Edi. (WN) Sumber : Jabarpress.com