Wednesday, October 16, 2024
HomeBisnisKapal FSRU Jawa Satu Bersandar di Pelabuhan Patimban, Subang

Kapal FSRU Jawa Satu Bersandar di Pelabuhan Patimban, Subang

Subang – Onediginews.com – Kapal Unit Penyimpanan dan Regasifikasi Terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu bersandar di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu (21/02/2021) kemarin. Hal tersebut disampaikan Plt Direktur Utama PT Jawa Satu Power (JSP) Indra Trigha.

Menurut Indra, tonggak bersejarah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1 kembali tertancap. Sebab, dengan bersandarnya Kapal FSRU di Pelabuhan Patimban, Subang, kapal tersebut hanya akan singgah di pelabuhan yang diproyeksikan untuk mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta selama dua pekan sekitar medio Maret.

“Setelah itu kapal akan menetap di fasilitas mooring PLTGU Jawa-1 di perairan Subang,” kata Indra dalam siaran pers-nya kepada awak media, Selasa (23/02/2021).

Kapal FSRU ini, lanjut Indra, memiliki arti penting bagi perjalanan pembangunan PLTGU Jawa-1. Keberadaan kapal tersebut juga merupakan fasilitas pendukung utama yang langsung terintegrasi dengan PLTGU Jawa-1.

“Kapal ini menyediakan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, gas dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer ke fasilitas pembangkit untuk memproduksi setrum hingga 1.760 Mega Watt (MW),” ungkapnya.

Dikatakan ia, kapal akan berada di lepas pantai Cilamaya selama 20 tahun kedepan guna menunjang operasi secara terus-menerus sebelum dibutuhkannya dry docking.

“Di Patimban, kapal akan menjalani pengecekan dari Syahbandar pelabuhan,” ucapnya.

Sebelumnya, masih kata Indra, kapal FSRU ini telah menjalani proses cooling down atau pendinginan untuk semua fasilitas regasifikasi dan tangki LNG.

“Proses pendinginan ini dengan mengalirkan LNG sebanyak 13.300 meter kubik ke fasilitas kapal,” katanya.

Indra menuturkan, Kapal FSRU ini memiliki kapasitas kargo penyimpanan gas alam cair (Liquefied Natural Gas atau LNG) sebesar 170.150 m3 dengan kapasitas unit regasifikasi 300 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD).

“Kapal FSRU ini nantinya akan terintegrasi dengan pembangkit listrik bertenaga gas dengan turbin ganda (CCGT, Combined Cycle Gas Turbin) berkapasitas 1.760 MW,” tuturnya.

“FSRU akan memiliki 4 train unit vaporizer regasifikasi masing-masing berkapasitas 100 MMSCFD yang dapat meregasifikasi LNG secara terus menerus untuk pasokan PLTGU Jawa-1,” terangnya.

Setelah bersandar di fasilitas mooring PLTGU Jawa-1, sambungnya, Kapal FSRU ini baru akan bekerja pada pekan keempat April nanti. Saat itu, kapal ini akan menerima cargo komisioning berupa LNG yang diangkut dari BP Tangguh.

“Paling tidak, ada delapan sampai 10 cargo untuk operasional 60persen CF. Untuk commisioning PLTGU akan berlangsung Mei nanti,” kata Indra.

Proyek Independent Power Plant (IPP) Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU 1.760 MW, FSRU, pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik interkoneksi. Proyek ini berlokasi di desa Cilamaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat.

“LNG yang dipasok oleh PLN akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU dan selanjutnya dialirkan dalam bentuk gas ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa gas offshore dan onshore,” ujarnya lagi.

“Kapal FSRU akan ditambatkan di laut Cilamaya dengar jarak 14 kilometer dari pantai. FSRU dan PLTGU Jawa-1 tersambung dengan pipa gas sepanjang 21 kilometer, 14 kilometer pipa gas offshore dan 7 kilometer pipa gas onshore. Listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 dialirkan ke gardu induk milik PLN di Desa Sukatani, Kabupaten Bekasi melaui transmission line sepanjang 52 kilometer,” paparnya.

Lebih jauh Indra menjelaskan, selanjutnya listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN.

“IPP Jawa-1 akan menjual energi listrik ke PLN dengan PPA (Power Purchase Agreement). Proyek IPP Jawa-1 ini dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen. Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR),” jelasnya.

JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation serta switchyard facilities. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU.

“Komposisi kepemilikan saham JSP mengikuti komposisi konsorsium IPP Jawa-1. Adapun komposisi kepemilikan saham JSR adalah PPI 26 persen, Marubeni 20 persen, Sojitz 10 persen, PT Humpuss Intermoda Transportasi 25 persen dan Mitsui O.S.K Lines (MOL) 19 persen,” terangnya.

Indra juga menyampaikan optimismenya ihwal penyelesaian konstruksi sesuai target. Proyek IPP Jawa-1 direncanakan akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021.

“Soalnya, hingga akhir Januari 2021, proses konstruksi sudah mencapai 94,5 persen,” tutup Indra. (Rls/Not).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments