BEKASI – Kehadiran Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) perwakilan Bekasi Raya mendapat sambutan baik dari berbagai pihak, tidak terkecuali Kementerian Agama Kabupaten Bekasi.
Organisasi yang beranggotakan pengusaha media siber tersebut diharapkan mampu bersinergi dengan Kemenag dan saling mendorong percepatan pembangunan karakter bangsa melalui peran penyuluh agama.
“Kita berharap melalui peran SMSI, maka penyuluh agama binaan Kemenag memiliki kemampuan untuk memanfaatkan platform digital dalam menyebarkan kajian-kajian dan tausiahnya,” kata Kepala Kemenag Kabupaten Bekasi Sobirin saat audiensi dengan pengurus SMSI perwakilan Bekasi Raya, Selasa (03/11) siang.
Peran SMSI tersebut, nantinya selain mempermudah masyarakat untuk mengakses ceramah keagamaan dimana saja juga menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi para penyuluh agama.
“Kita pahami kehadiran media sosial telah menciptakan peluang penghasilan yang tidak dapat diremehkan. Mungkin ada yang menjadikannya sebagai sampingan, tetapi tidak sedikit yang menjadikannya sebagai mata pencaharian utama”.katanya.
Diketahui saat ini banyak pendakwah yang memperoleh pundi-pundi uang dari platform digital sosial. Salah satunya adalah Ustadz Abdul Somad (UAS) yang digemari banyak orang.
UAS adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering membahas berbagai persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan fikih, di platform digital media sosial.
Ia pun menjadi salah satu pendakwah yang digemari banyak orang dengan akun youtube nya yang memiliki 1,43 juta subcriber.
Dilansir dari akun Youtube Ulama Daily Life, Selasa (25/8/2020), Ustadz Abdul Somad ternyata memanfaatkan penghasilan dari Youtube-nya ini untuk bersedekah kepada fakir miskin. Ia menghabiskan sekitar Rp 400 juta untuk dibelikan sepatu-sepatu dan juga sembako bagi keluarga kurang mampu.
Hadir dalam audiensi tersebut Ketua SMSI Bekasi Raya Doni Ardon didampingi sekretaris Leksono Budiarto dan wakil ketua bidang verifikasi Rochmatillah.
“Insya Allah dalam waktu dekat kita _(SMSI Bekasi Raya_red)_ akan mengadakan pelatihan pemanfaatan teknologi informasi, digital dan aplikasi yang mendukungnya bagi para penyuluh agama agar bisa menyediakan konten video yang berkualitas,” ucap Doni Ardon. (red)
