Monday, December 23, 2024
HomePolitik- PilkadaKetua Lodaya Sebut Pilkada Karawang Ibarat kotak kosong Melawan Otak Kosong

Ketua Lodaya Sebut Pilkada Karawang Ibarat kotak kosong Melawan Otak Kosong

KARAWANG –  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Karawang sebentar lagi akan digelar.

Pesta demokrasi lima tahunan masyarakat Karawang tersebut hanya tinggal menghitung hari, tepatnya akan dilaksanakan tanggal 9 Desember 2020 mendatang.

Namun sampai hari ini , sebagian masyarakat berpandangan bahwa tidak ada hal baru yang disuguhkan ketiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Karawang yang dirasa “gereget” untuk disimak.

Disatu sisi mungkin karena Pilkada ini diselenggarakan ditengah wabah Pandemi Covid -19 yang sejak awal tahun 2000 lalu melanda Indonesia, atau memang disisi lain tidak ada terobosan – terobosan dan kreatifitas yang bisa disuguhkan paslon dalam memimpin Kabupaten Karawang lima tahun kedepan.

Hal tersebut diulas, Tokoh masyarakat yang juga Pengamat Politik dan Pemerintahan Kabupaten Karawang, Nace Permana.

Ketua LSM Lodaya ini menegaskan dengan lugas bahwasannya Pilkada Karawang hari ini seperti kotak kosong melawan otak kosong.

“Seharusnya ada sebuah gagasan yang ditampilkan kepada masyarakat bahwa ia layak untuk dipilih, bukan hanya sekedar menampilkan jati diri bahwa ia itu dekat dengan rakyat dan lain sebagainya, namun tidak bisa menampilkan bagaimana konsep untuk membangun kabupaten Karawang,” ujarnya.

Menurut Nace lebih lanjut, visi misi para paslon saat ini pun tidak ada yang gereget, baik dari calon petahana ataupun calon yang baru. Seharusnya, calon dari petahana ini baik yang sebelumnya menjadi bupati ataupun wakil bupati memiliki konsep yang menjadi gambaran apa kekurangan dari tahun – tahun sebelumnya selama mereka memimpin.

“Contoh, jika taglinenya ” lanjutkan ” , lalu apa yang akan dilanjutkan, ini harus jelas,  jadi harus ada dulu pondasi untuk melanjutkannya,  pembangunan misalnya ?!, tentu harus mempunyai gagasan melanjutkan pembangunan itu seperti apa,” ulasnya.

Mengapa hal ini terjadi, Nace mengungkapkan, karena masyarakat pun bisa melihat, sepanjang masa kepemimpinannya di periode sebelumnya, Bupati maupun wakil bupati ini kebanyakan hanya  disibukan dengan acara – acara seremonial saja, peresmian dan gunting pita. Namun tidak pernah memiliki konsep membangun Karawang yang berbeda.

“Dari pantauan saya, selama periode kemarin saja selalu terjadi Silpa, padahal seharusnya pemimpin itu bisa menggali potensi Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang ada, ini kalau saya pantau anggaran yang ada saja tidak terserap apalagi menggali anggaran yang belum ada ,” imbuhnya.

“PAD Karawang ini seharusnya mampu melebihi kabupaten dan kota lainnya, karena Karawang adalah kota industri, lumbung padi nasional, jadi harus ada potensi pendapatan yang bisa di gali lebih, sehingga tata kelola pembangunannya dapat mencerminkan bahwa Kabupaten Karawang ini adalah kota yang maju,” kata Nace menandaskan.

Namun demikian, ia menambahkan, bagaimana pun juga masyarakat Karawang tetap harus memilih dari yang ada.

Oleh karenanya ia berharap, KPU Karawang dapat melibatkan perwakilan masyarakat umum dari berbagai unsur dan elemen dalam kampanye debat terbuka yang akan dilaksanakan tidak lama lagi. Sehingga masyarakat bisa mengajukan pertanyaan kepada para pasangan calon, apa dan bagaimana mereka ( paslon ) ini akan membawa Kabupaten Karawang semakin maju dan sejahtera.

“Artinya , paslon ini betul – betul akan diuji oleh masyarakat bukan diuji oleh sesama calon,” pungkasnya. (NN)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments