KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Kinerja Bendahara Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dipertanyakan sejumlah pihak.
Pasalnya, Suryani diduga tidak transparan dalam memberikan pertanggungjawaban keuangan atas beberapa kegiatan PGRI cabang Klari beberapa waktu lalu.
“sebagai bendahara PGRI Cabang Klari , Suryani seharusnya memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala kegiatan organisasi. Ini yang kami sesalkan, bahkan konfirmasi kepada Korwilcambidik sebagai Dewan Pembina pun tidak ada,” ungkap salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya, kepada awak media, Sabtu (10/12/2022).
Menurutnya, Suryani juga seharusnya merangkul pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang mengatasnamakan PGRI Cabang Klari.
“Ya kegiatan kemarin misalnya dalam rangka kegiatan HUT PGRI, yakni Gerak Jalan Santai maupun Bantuan PGRI ke Cianjur. Korwil juga bahkan tidak pernah diajak kegiatan dengan alasan tidak ada ongkos. Yang jelas, kami sebagai anggota PGRI merasa tidak puas dengan kinerja ibu Suryani,” ucapnya lagi.
Dikonfirmasi onediginews.com terkait adanya keluhan tersebut , Bendahara PGRI Cabang Klari Kabupaten Karawang, Suryani menjelaskan bahwa untuk kegiatan gerak jalan dalam rangka HUT PGRI ke-77 memang belum ada pembubaran.
“hanya baru perencanaan saja tetapi rancangan semua biaya sudah tercatat, hanya belum diomongkan bersama, jadi kami masih menunggu waktu yang tepat untuk dibahas dikarenakan saat ini kami masih terlalu sibuk mengurus kegiatan donasi ke Cianjur,” jelasnya membuka pembicaraan, Senin (12/12/2022) yang ditemui dikantor PGRI Cabang Klari.
“terlebih lagi orang tua dari guru PGRI mengalami musibah kebakaran jadi kita harus membantu juga dan banyak juga orang tua murid PGRI yang menjadi korban bencana di Cianjur,” imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Suryani, pihaknya lebih mementingkan keluarga terdekat dahulu untuk dibantu.
Kembali ia menjelaskan, untuk kegiatan gerak jalan PGRI cabang Klari memiliki 2 bendahara, yakni bendahara umum (bendahara PGRI cabang Klari) dan bendahara kegiatan pelaksanaan gerak jalan.
” jadi yang turun mengurus adalah bendahara gerak jalan, orang dari dalam panitia tersebut, bendahara umum tidak ada sangkut pautnya dengan uang gerak jalan,” ujar Suryani.
“kita hanya menjual tiket yang bisa mereka beli untuk dijadikan doorprize yang akan kembali lagi ke mereka dan itu kebebasan pribadi tidak ada paksaan dari kami apalagi pungutan uang,” tandasnya.
Terkait mengapa pihaknya tidak berkoordinasi dengan Korwilcambidik Klari, ia mengaku masih terlalu sibuk mengurus keperluan untuk donasi ke Kabupaten Cianjur sehingga baru sempat mengirim kabar kepada Korwilcambidik pada hari Jumat malam (9/12/2022).
“Lalu hari Sabtu nya (10/12/2022), kita berangkat Pkl. 05.00 WIB langsung ke 3 titik tempat kejadian di wilayah Cianjur. Dan karena transportasinya mepet sehingga hanya beberapa orang saja yang ikut ke sana, Karena kita juga lebih mementingkan banyaknya barang yang akan dibawa,” terang Suryani lagi.
Adapun donasi yang diberikan, ungkapnya menyebutkan, berupa keperluan sekolah SD sebanyak 170 orang anak. Dan sejumlah uang.
“Kita juga memberikan setengah uang donasi kepada PGRI Kabupaten Karawang untuk mereka. Jadi semua permasalah ini murni hanya miss komunikasi saja, antara Kepala PGRI dengan Korwilcambidik,” pungkasnya. (Syifa)