KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Dugaan penyimpangan Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di Kecamatan Karawang Barat nampaknya terus bergulir. Kali ini tersiar kabar adanya dugaan penyimpangan di Kelurahan Tanjung Pura.
Pasalnya, selain diduga seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) bertindak sebagai E- Warong. Didapat kabar, E- Warong tersebut juga melakukan pergesekan dan menarik dana dari kartu penerima BPNT, namun sebagian komoditas pangannya belum diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Salah seorang warga Kelurahan Tanjung Pura, Kecamatan Karawang Barat yang enggan disebutkan namanya, mengatakan sejumlah penerima BPNT di E- Warong tersebut mengeluhkan terkait prosedur penyaluran yang berbeda dari aturan.
Dimana seharusnya penerima BPNT melakukan penggesekan kartu dan langsung menerima sembako sesuai nilai yang diterima, tetapi kali ini kartu milik penerima digesek dan ditarik uangnya tetapi sembako diterima beberapa hari kemudian dengan alasan libur tahun baru.
“Kemarin juga pencairan ada yang 6 karung ada yang 3 karung ada yang 4 karung. Terus kartu yang baru keluar kemarin ada yang 8 karung, Tapi sampe sekarang berasnya belum ada turun,” katanya menceritakan.
“Pas di cek lagi katanya adanya hari Rabu. Tapi setahu saya, seharusnya ketika digesek beras itu harusnya ada barangnya. Bahkan waktu pencairan sembako atau BPNT minggu yang lalu daging atau ayamnya belum, sampai sekarang. Dan ketika di cek lagi adaan dua karung tapi sembako belum ada katanya hari Rabu,” jelasnya lagi.
Padahal sesuai Pedoman Umum (Pedum), jelas diatur bahwa penggesekan itu dilakukan sekaligus transaksi penukaran dengan sembako. Jadi transaksi dilakukan saat itu juga.
Namun dilapangan, diduga malah digesek dulu kartunya, uangnya ditarik tapi sembakonya nanti dan tidak langsung diterima KPM.
Menurutnya, seharusnya e-Warong sebagai penyalur harus sudah menyediakan komoditas sesuai kebutuhan masyarakat penerima BPNT.
“Kalau polanya seperti itu, siapapun juga bisa jadi e-Warong. Tinggal tarik dana dulu kemudian dibelanjakan, setelah belanja pakai uang yang ditarik langsung disalurkan. Aturannya kan tidak seperti itu,” kata dia.
“e- Warong itu katanya sih milik PSM yang merangkap menjadi e- warong. Bahkan saat itu PSM tersebut tidak memiliki warung. Malah baru sekarang PSM itu punya warung kecil -kecilan. Mungkin karena takut ada pemeriksaan , mungkin,” ungkapnya lagi. (Nina)