Thursday, December 12, 2024
HomeBeritaLaksanakan JUNA, CDK Wilayah IX Juga Identifikasi  Lokasi Lahan Kritis Rawan Longsor

Laksanakan JUNA, CDK Wilayah IX Juga Identifikasi  Lokasi Lahan Kritis Rawan Longsor

SUMEDANG | ONEDIGINEWS.COM |Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX pada kesempatan ini melaksanakan JUNA (Jum’at Menanam) yang di laksanakan serentak di beberapa Kabupaten diwilayah kerjanya, khususnya untuk di Kabupaten Sumedang terdapat diantaranya 6 (enam) titik lokasi yang tersebar di beberapa wilayah Kecamatan.

Berdasarkan informasi, bahwa JUNA merupakan salah satu program Cabang Dinas Kehutanan wilayah IX untuk mengsosialisasikan kepada masyarakat khsusnya di Kabupaten Sumedang agar ikut serta dalam gerakan menanam bibit pepohonan di lahanya masing-masing.

“Kita sekarang berada di lokasi KTH (Kelompok Tani Hutan) Bukit Kecapi Nirwana di Desa Bojongjati Kecamatan Sumedang Utara, kita sekarang lagi rencana untuk merehabilitasi bukit kecapi ini seluas sekitar 4 hektar,” ucap Agus Sukondi, S.Hut., M.Si. selaku Kepala CDK Wilayah IX, sesudah melaksanakan kegiatan JUNA. Jumat, (06/12/2024).

Disampaikan Agus, bahwa kegiatan JUNA rutin dilaksanakan oleh pihaknya, bahkan untuk hari ini pun pihakya melaksanakan secara serentak di beberapa titik wilayah di Kabupaten Sumedang.

“Hari ini kurang lebih ada 6 titik yaitu di kecamatan Ganeas, Paseh kemudian di Tanjungkerta, Jatinunggal, ada juga di Kecamatan Ujungjaya dan disini (Desa Kebonjati KecamatanSumedang Utara)., terangnya.

Dikatakanya, bahwa terdapat beragam jenis bibit pohon yang di tanam diantaranya seperti bibit pohon yang berbuah, dan bibit kayu.

“Ragam tanaman yang kita tanam ada dari bibit buah-buahan, juga ada bibit kayu-kayuan, dan di sini kita ingin mengembangkan tanaman kopi di Gunung Kecapi, tuturnya.

Selain itu, memasuki musim penghujan pihaknya pun sudah memetakan berbagai daerah di Kabupaten Sumedang yang masuk kategori lahan kritis.

“Sebenarnya kalau dari perencanaan jangka panjang kita sudah coba memetakan mana saja daerah-daerah yang kategorinya kritis. Dan kita secara bertahap tiap tahun melaksanakan rehabilitasi di beberapa titik sesuai dengan rencana yang kita susun, tapi kami juga berharap karena semua komponen masyarakat juga terlibat dalam hal untuk perbaikan lingkungan itu, termasuk lahan- lahan yang gundul tersebut,” terangnya.

Seperti mungkin terkait dengan longsor yang terjadi di Kecamatan Rancakalong, pihaknya akan mengidentifikasi terlebih dahulu apabila dirasa perlu di lakukan penanaman pihaknya akan meng-agendakanya.

“Kita coba nanti identifikasi dulu seperti apa sih permasalahannya? kemudian kalaupun nanti misalnya dirasa harus kita melakukan penanaman, kita akan agendakan untuk penanaman di sana. Kita punya petugas di lapangan untuk coba mengidentifikasi titik-titik lokasi yang rawan longsor,” ucapnya.

Kemudian terkait jumlah penanaman bibit pohon, Agus Sukondi menerangkan bahwa dalam kurun waktu 1 tahun ini pihaknya sudah menanam sebanyak sekitar 660.000 (Enam Ratus Enam Puluh Ribu) batang bibit pohon.

” Untuk tahun 2024, berdasarkan data dari teman-teman yang di lapangan sampai kurang lebih 660 Ribu ya, itupun dari kegiatan yang ada di kita, juga kegiatan yang dari pusat, Kementerian juga yang paling besar kontribusiny dari masyarakat, masyarakat juga sudaj peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya.

 

Reporter : Rizky Prasetyo

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments