KARAWANG | ONEDIGINEWS. COM | Guna meminimalisir angka anak putus sekolah di Indonesia, Pemerintah Pusat menggelontorkan Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai program jangka panjang. Karena, Pemerintah berkomitmen kuat untuk membuka secara luas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Satu diantaranya melalui penyaluran dana PIP di semua jenjang pendidikan, terutama bagi keluarga kurang mampu.
Program Indonesia Pintar diketahui disalurkan melalui Jalur Aspirasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Namun ironisnya, diduga pada pelaksanaannya, selalu ada saja oknum yang tidak bertanggungjawab yang melakukan pemotongan dana tersebut, besarannya kurang lebih bisa mencapai 25-30 persen.
Dugaan adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2023, diduga terjadi juga di SMK Muhammadiyah Cikampek.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya itu.
Ia menceritakan, dana PIP milik anaknya sebesar Rp. 1.000.000 , hanya tersisa Rp. 150 ribu, setelah dipotong sisa bayaran sekolah. Dan yang Rp. 250 ribu itu tidak ada kejelasan dari pihak sekolah.
” Pencairan dana PIP, anak saya hanya dapatnya cuma Rp.150 ribu, karena ada tunggakan PPDB Rp. 410 ribu dan SPP Rp. 190 ribu,” katanya mengawali.
“Total potongan untuk tunggakan biaya sekolah semuanya Rp. 600 ribu, Nah, sisanya harusnya kan Rp. 400 ribu, yang keterima hanya Rp. 150 ribu, sisanya Rp. 250 ribu dipotong sama pihak sekolah. Saya juga bingung, soalnya yang Rp. 250 ribu gak ada kuitansinya..sementara yang Rp. 600 ada kuitansinya. Dan itu rata semua siswa Rp. 250 potongannya oleh sekolah,” jelasnya lagi, mengaku heran.
Dikonfirmasi hal tersebut, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Cikampek, melalui pesan whatappsnya, mengarahkan awak media untuk mengkonfirmasi pihak Komite Sekolah.
Onediginews.com pun, menghubungi Komite Sekolah, Iwa Kartiwa yang juga merupakan Kepala Sekolah SDN Pucung III, Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kepada awak media, Iwa mengaku tidak mengetahui jika di SMK Muhammadiyah ada pemotongan Dana PIP. Ia pun sontak menyesalkan hal tersebut, jika informasi yang disampaikan benar adanya.
Namun, Mewakili pihak sekolah, Iwa pun membantah bahwa sekolah telah melakukan pemotongan. Menurut Iwa, dalam proses pembagian Dana PIP ini, sekolah sudah melakukan rapat langsung bersama orang tua murid dan komite sekolah terkait mekanisme pengambilannya.
“Setahu saya , sekolah tidak pernah melakukan pemotongan. Kalau ngasih seikhlasnya itu, ya, karena sudah ada kesepakatan dengan orang tua murid sebelumnya,” jelas Iwa, sosok yang ditokohkan di dunia pendidikan diwilayah Kecamatan Kotabaru
Menyikapi hal tersebut, ia pun berpesan baik kepada SMK Muhammadiyah, maupun sekolah-sekolah lainnya khususnya di wilayah Kecamatan Kota Baru, agar kedepan jika ada pembagian (pencairan) Dana PIP untuk tidak dibagikan atau dicairkan oleh pihak sekolah. Ia menyarankan, untuk menyerahkan sepenuhnya kepada tim teknis program PIP tersebut.
“Dana PIP inikan ada timnya, silahkan kepala sekolah kasih datanya saja, sudah kita gak usah cape biarkanlah mereka yang mengerjakan, yang membagikan terserah mau dimanapun. Jangan membagikan di sekolah,” kata Iwa.
“sekolah hanya akan membuat keterangan bahwa benar nama -nama siswa yang terdaftar program PIP adalah anak didik kami. Dan jangan menyebutkan nominal atau meminta dengan mematok, satu siswa harus memberi berapa. Buat surat pernyataan orangtua bahwa mereka tidak keberatan memberi berapapun seikhlasnya untuk tim teknis yang membantu pencairan, jadi yaa, saling mengertilah,” ujarnya lagi menyarankan.
Iwa mengatakan, program beasiswa atau PIP dan program lainnya, tentunya, sangat membantu pihak sekolah, karena membantu siswa meringankan biaya -biaya sekolah yang harus dibayar.
“Yang jelas, saya selalu mengingatkan pihak sekolah tidak boleh ada potongan. Terkait masalah berapa kemudian orang tua siswa mau memberi silahkan terserah itu mereka, agar dikemudian hari jika ada permasalahan seperti ini, sekolah tidak disalahkan,” pungkasnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi