KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Sejumlah orangtua murid mengeluhkan adanya dugaan pungutan parkiran yang dikelola oleh pihak SMK Muhammadiyah Cikampek 1.
Salah satu orang tua siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek (Mutu) yang berpesan agar namanya tidak disebutkan ini mengatakan, anaknya bersekolah disana sudah bertahun-tahun membayar parkir terus kepada sekolah.
Pasalnya, lanjut orang tua siswa tersebut yang mungut uang parkir itu dari pihak sekolah.
Ia menambahkan, meski menjanjikan, kebijakan pungutan parkir kendaraan siswa justru memberatkan bagi siswa itu sendiri, karena jika uang parkir tersebut ditabung maka hasilnya bisa untuk membeli peralatan sekolah.
“Saya juga bingung kenapa harus wajib bayar parkir, padahal dulu tidak ada kebijakan kaya gini. Atau mungkin karena jumlah siswa yang banyak, kemudian diduga dijadikan ladang usaha oleh sekolah,” tambahnya.
Ia mengaku, beberapa waktu lalu anaknya harus menahan rasa haus karena sisa uangnya harus ia gunakan untuk membayar parkir motor sekolah.
“Uang jajannya hanya sisa dua ribu karena harus bayar parkir, katanya terpaksa nahan haus,” akunya.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Karawang meniadakan parkir sepeda motor yang terlihat kecil justru memberatkan siswa.
“Memang betul hasilnya menjanjikan, tapi kasianlah sama kita yang tidak punya, saya kira bukan saya saja yang mengeluh,” harapnya.
Sementara Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cikampek, Heni Nuraeni mengatakan, jika merasa keberatan dengan adanya pungutan parkir motor, peserta didik tidak usah membawa kendaraan ke sekolah.
“Gak usah bawa motor,” ucapnya.
Diketahui, jumlah siswa di SMK Muhammadiyah 1 Cikampek bisa mencapai hingga ribuan siswa, jika dikalikan Rp. 2000 per-harinya, bisa dibayangkan berapa besar omset yang bisa didapatkan pihak sekolah. Ditaksir bisa sampai kurang lebih Rp. 50 juta.
Reporter : Nina Melani Paradewi