KARAWANG – Prihatin dengan kondisi warga masyarakat Karawang yang harus menanggung banyak beban karena Covid-19.
Pengamat Politik dan Pemerintahaan, Asep Agustian SH., MH., tantang pemerintah daerah Kabupaten Karawang buka – bukaan soal pertanggungjawaban penggunaan anggaran Covid – 19.
Pasalnya, kata Asep, sejak pandemi corona mewabah di Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang tahun anggaran 2020 banyak direfocusing untuk membiayai penanggulangan virus corona yang sampai hari ini terus mewabah dan semakin mengganas. Pembangunan diberbagai sektor pun banyak tertunda, karenanya.
Sementara disisi lain beban masyarakat juga terus bertambah, diantaranya adalah beban biaya Swab Test bagi pasien operasi, belum lagi beban biaya APD dan lainnya yang tidak ditanggung BPJS.
“Sekarang, pasien yang hendak dioperasi harus lakukan test swabĀ kemudian ternyata ia dinyatakan positif dan harus di isolasi. Untuk ruangan isolasi harus juga bayar, Jadi jelas beban masyarakat ini semakin terus bertambah, karena merekalah yang dibebankan pembiayaannya, belum lagi biaya APD tenaga medis yang juga konon katanya dibebankan ke pasien,” kata Asep menggambarkan.
“Lalu pertanyaannya, anggaran refocusing ini untuk apa ?,” tandasnya lagi, saat ditemui diruang kerjanya, Minggu (15/11/2020).
Asep pun telak meminta Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) buka – bukaan kepada seluruh masyarakat Karawang. Berapa total anggaran APBD 2020 yang direfocusing untuk Covid – 19 dipergunakan untuk apa saja anggaran tersebut dan jika dikatakan menipis berapa sisa anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) Covid -19 yang tersisa.
“Harus transparan dong, terbuka, bukan dalam artian cuci tangan tutup mulut, jelaskan dananya kemana ?, bisa habis buat apa saja ?, berapa yang tersisa ?,” ucap Asep menyebutkan.
“Atau apakah pemda sudah tidak mampu lagi mengurus rakyatnya. Jika mereka kemudian saling salahkan, saling lempar dan saling cuci tangan, ya, Jangan begitulah,” pungkasnya.(NN)