SUMEDANG | ONEDIGINEWS | Terkait pelaksanaan rutin tahunan tradisi ngalaksa rencananya untuk pembukaanya akan dilaksanakan sekitar pada bulan juli atau bulan agustus 2022 medatang di Wisata Panenjoan Desa Pasirbiru. Hal tersebut dikatakan oleh Camat Rancakalong (Ili. S.Sos) di ruang kerjanya. Jumat, (15/07/2022).
” Jadi setelah kami menggelar beberpa pertemuan dengan beberapa rurukan beserta dengan pihak Disparbudpora Kabupaten Sumedang dan sektor lainya terkait pelaksanaan ngalaksa. Menurut rencana pelaksanaan ngalaksa akan dilaksanakan pada bulan agustus, tapi meskipun begitu, apabila secara adat itu sebetulnya sudah dilaksanakan sebelumnya,” ujar Camat Ili.
Dikatakanya, ngalaksa sendiri biasanya di laksanakan pada bulan hapit dan itu sudah di lakukan di setiap rurukan secara adat.
” Kami sudah sepakat akan melaksanakan kegiatan tersebut untuk eventnya itu di Desa Pasirbiru di wisata panenjoan. Selain itu juga guna mendongkrak juga potensi wisata panenjoan. Tapi untuk ritual itu tetap dilaksanakan di Desa Wisata Desa Rancakalong,” lanjutnya.
Menurutnya, ngalaksa itu yang pertama salah satu tradisi rutin bagi warga masyarakat kecamatan rancakalong untuk menghormati adat istiadat budaya dan nilai-nilai leluhur, kemudian yang kedua sebagai bentuk rasa syukur terkait keberhasilan panen, dan yang ketiga sebuah doa bersama dan sebuah harapan kedepanya untuk panenya supaya lebih baik.
Ia mengatakatan, bahwa sebetulnya pelaksanaan ngalaksa sendiri karena itu sudah terbangun turun temurun ada maupun tanpa ada dukungan dari pemerintah pun tetap dilaksanakan oleh masyarkat rancakalong.
Dikatakanya, di Kecamatan Rancakalong sendiri terdapat lima rurukan yang tersebar dibeberapa Desa diantaranya Desa Nagarwagi, Desa Cibunar, Desa Sukasirnarasa, Desa Pamekaran, dan Desa Pasirbiru.
Sementara itu, Saat di konfirmasi Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang (Moh. Budi Akbar, S.Sos.) mengatakan bahwa pihaknya pada hari ini baru saja mendapat kunjungan dari pihak panitia terkait pelaksanaan ngalaksa yang akan di laksanakan pada bulan ini.
” Baru saja tadi saya mendapat kunjungan dari perwakilan Masyarakat Kecamatan Rancakalong atau selaku pihak panitia terkait pelaksanaan ngalaksa. Menurut rencananya pelaksanaan ngalaksa tersebut akan dilaksanakan pada bulan agustus. akan tetapi tadi saya kedatangan dari perwakilan masyarakat rancakalong akan di dilaksanakan pada bulan juni ini,” ucap Kabid Budi.
Dikatakanya, bahwa Kecamatan Rancakalong ini salah satu Kecamatan yang tetap konsisten melaksanakan warisan-warisan budaya tak benda.
” Diantaranya banyak nilai-nilai positif yang harus di pelihara secara rutin di Rancakalong. Tentunya Pemerintah Kabupaten Sumedang sangat mendukung,” ujarnya.
Menurutnya, bahwa ini adalah tugas pihaknya guna melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan warisan budaya. Dan bisa menjadi multilayer effect bagi sektor lainya.
” Seperti dari sektor ilmu pengetahuan dan nilai – nilai positif apa yang bisa di angkat untuk di warisan ke generasi muda, di mulai dari sisi sejarah, sosiologi, antropologinya untuk di pelajari dan lainya,” tuturnya.
” Selain itu juga, dari sisi ekonomi masyarakat kalau ada event ngalaksa berapa nanti perputaran uang di masyarakat, kemudian effectnya dari sisi pariwisata tidak menutup kemungkinan dapat menjadi magnet daya tarik wisata di Kecamatan Rancakalong,” lanjutnya.
Lalu seperti apa dukungan dari pihak Disparbudpora Kabupaten Sumedang terkait warisan leluhur pelaksanaan ngalaksa ini ?
” Kami tentunya fasilitasi dari sisi kesenianya, dari kesenianya kami bantu. Dan untuk lain-lainya sebetulnya itu sudah terbiasa tanpa ada sentuhan dari Pemerintah Kabupaten Sumedang pun sudah ratusan tahun ngalaksa ini rutin dilaksanakan dengan kesadaran masyarakat,” tuturnya.
” Saya mengucapkan terimaksih khususnya kepada warga masyarakat Kecamatan Rancakalong yang telah sama-sama bekerjasama dengan sukarela membantu dan melestarikan nilai-nilai budaya salah satunya ngalaksa ini,” pugkasnya.
(rpg)