KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Ucapan Lurah Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Ropiudin dinilai mendeskriditkan atau menjelekkan atau melemahkan kewibawaan seseorang atau pihak tertentu dan membuat prihatin masyarakat.
Pasalnya, apa yang dikatakan Ropiudin dalam sambutannya pada saat acara Maulid Nabi yang digelar di Masjid At-Taubah pada Rabu pagi (26/10/2024) itu selain seolah menggiring warga masyarakat yang hadir memilih pasangan calon bupati tertentu, juga secara tidak langsung mengatakan bahwa calon bupati yang tidak kaya pasti akan korupsi.
Sebagaimana dikatakan Hendra Wijaya, S.Psi., M.Si., Pemilih Muda Karawang, ucapan Lurah Plawad “Pilih lah Bupati atau calon Bupati anu Beunghar, supaya teu korupsi, lamun milih nu teu beunghar pasti Korupsi” . Dengan Kalimat tersebut, lanjutnya, kalangan kelas menengah, terlebih menengah ke bawah merasa prihatin dan terdeskreditkan, seolah-olah tidak ada peluang bagi kalangan bawah menjadi seorang pemimpin baik menjadi Bupati maupun Wakil Bupati.
“Ucapan lurah seperti memberikan label seolah jika seseorang yang tidak beunghar (tidak kaya atau miskin) memimpin mereka berpotensi untuk Korupsi. Kalimat tersebut cukup menyakiti hati kami, sekalipun kami tidak tahu apakah ada motif tertentu dari pesan tersebut yang disampaikan lurah di ruang publik,” kata Hendra Wijaya.
“alih-alih menjaga kondusifitas dalam momen Pilkada Karawang saat ini, dan disampaikan oleh seorang lurah dalam momen sambutan peringatan keagamaan,” tandasnya lagi.
Sebagai generasi muda, Hendra Wijaya berharap kalimat tersebut di klarifikasi dan kedepannya Lurah Plawad bisa lebih mengedukasi masyarakat dalam memilih pemimpin.
” tolak ukur Pemilihan Pemimpin itu bukan sekedar uang dan kekayaan tetapi bagaimana kiprah dan kontribusinya dalam membangun lingkungan dan masyarakatnya,” ujar Hendra Wijaya.
Sementara itu, Plt Camat Kecamatan Karawang Timur Muhana ketika dikonfirmasi terkait pernyataan lurah Plawad Ropiudin tersebut, mengaku sudah mengingatkan.
“Duh..saya sdah mengingatkan ke pa lurah nya, jangan ada kata-kata yang seperti itu karena pasti sensitif disaat seperti ini,” kata Muhana.
“Minta maaf ,” imbuhnya ketika ditanya bagaimana kemudian tanggapan lurah Plawad ketika ia (Muhana) sebagai camat menegurnya.
Sebelumnya, sebuah vidio berdurasi 3 menit 5 detik yang masuk ke redaksi onediginews.com, terungkap Lurah Kelurahan Plawad, pada saat memberikan sambutan dalam kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlokasi di halaman Masjid At-Taubah, di Kampung Bakan Loa, Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, diduga Lurah Plawad juga turut mengkampanyekan salah seorang calon bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang 2024 dihadapan masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dan mengajak warga menerima money politik.
“Pertama pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang kedua pemilihan bupati dan wakil bupati. Ya, Ibu harus tahu bahwa pilihlah yang memang akan membangun Karawang khususnya Plawad lebih baik,” kata Lurah seraya meminta warga yang hadir untuk tepuk tangan.
“Lurah mah Netral, Lurah mah ulah ( jangan ) diajak-ajak. Ya bu Ya. Pilih calon bupati yang beunghar (Kaya) utama bu, supaya teu korupsi (agar tidak korupsi) lamun milih nu teu beunghar pasti korupsi bu (kalau pilih yang tidak kaya pasti korupsi). Pilih Bupati yang kaya raya yang jujur yang amanah itu yang terpenting,”
“Ibu-ibu sudah tahu kan siapa orangnya??, silahkan datang ke TPS. Hari Rabu tanggal 27 November 2024. Datang beramai-ramai. Lamun aya anu mere duit tarima entong (kalau ada yang ngasih duit terima jangaaannn)??”, ucap lurah, disambut gemuruh suara ibu-ibu menjawab tarimaaaaa (terima).
“Tarima, milih mah kudu anu beunghar (milih harus yang kaya) diantara calon bupati ada yang paling kaya silahkan untuk dipilih,”
“Tibang Ecek-ecek mah ulahlah bu…tibang bu nanti akan bla bla bla… ke geus jadi mah poho bu (Calon Bupati ecek-ecek mah jangan bu, ketibang bu..nanti akan bla bla bla ..kalau sudah jadi mah lupa) . Mantak pilih mah anu beunghar..anu jujur….(makanya pilihlah yang kaya dan yang jujur)..”
“Pak lurah mah jangan bermain-main dengan Pilkada pak lurah mah…harus netral. Ok bu ya, Terima kasih ke pak camat. Kita sampaikan ke pak camat bu keluhan apapun karena ini merupakan bapak kita. Mau apa mau apa sampaikan..insya allah kedepan Plawad lebih baik,” tutupnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi