Karawang, Onediginews.com – Penunjukkan dr. Fitra Hergyana menjadi Plt Direktur RSUD Karawang menuai polemik dikalangan masyarakat Karawang, hal ini terjadi karena dr Fitra Hergyana dinilai merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih tergolong baru, yakni baru satu tahun. Selain itu diketahui dr. Fitra Hergyana juga merupakan sepupu Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana tak ayal hal ini memancing silang pendapat di tengah-tengah Masyarakat.
Pengamat Kebijakan Publik dan Koordinator Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Karawang, Gustiawan pun turut menyoroti polemik penunjukan dr. Fitra Hergyana tersebut.
Dikatakannya, polemik yang terjadi merupakan hal yang wajar mengingat faktor-faktor itu memang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, masa kerja dr. Fitra Hergyana yang baru satu tahun tapi bisa langsung menduduki jabatan strategis sebagai Plt Direktur Rumah Sakit Plat Merah yang secara demand paling ramai di Karawang.
Selain itu, ulasnya, adanya hubungan kekerabatan antara dr. Fitra dengan Bupati Cellica semakin membuat suasana tidak elok dilihat. Nuansa Nepotisme terkesan tidak bisa dibantah atas penunjukkan ini.
“Publik Karawang lantas mempertanyakan kapabilitas dr Fitra Hergyana dalam menggawangi Rumah Sakit sekelas RSUD. Sebab selain tergolong masih muda, yang bersangkutan juga belum terdengar banyak kiprah dalam urusan manajemen Rumah Sakit. Kiprah yang paling diketahui Publik Karawang adalah saat beliau di tunjuk menjadi Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang, namun dengan tugas tersebut dr Fitra hanyalah seorang Jubir, bukan pengambil kebijakan di Satgas itu, selain itu kasus Covid-19 di Kabupaten Karawangpun masih tergolong tinggi terbukti dengan status Karawang yang masih belum beranjak ke zona Hijau, ini juga meniadi parameter kinerja dr Fitra jika pun dianggap beliau mempunyai pengalaman,” paparnya.
Diterangkannya, Sebagai direktur tidak cukup hanya sebagai seorang dokter, tapi harus mempunyai kemampuan dalam hal pengelolaan atau manajemen, sebab setelah menjadi direktur praktis dr. Fitra akan disibukkan dengan urusan administrasi dan pembenahan bukan praktek.
Menurutnya, keputusan Bupati Cellica Nurrachadiana menunjuk dr Fitra Hergyana sebagai Plt Direktur RSUD merupakan langkah yang kurang hati-hati dan tidak tepat. Seharusnya Bupati Cellica menyadari kondisi dr Fitra, selain merupakan ASN baru yang secara Golongan mungkin tentu masih belum mencukupi untuk berada di struktur jabatan itu, dr. Fitra juga merupakan sepupu Bupati yang mustahil publik akan menilai obyektif akan keputusan ini. Dengan adanya hubungan kekeluargaan dengan Bupati, maka sangat wajar jika Publik merasa ini ada aroma nepotisme.
“Oleh karena itu, saya menyarankan bupati untuk segera meninjau kembali keputusan ini dan jika sudah memungkinkan segera menunjuk direktur definitif agar polemik ini segera berakhir dan RSUD dapat terus berbenah memberikan pelayanan terbaik bagi Masyarakat Karawang,” pungkasnya.(Rls)