Wednesday, October 30, 2024
HomeBeritaPernyataan Sikap Puluhan LSM dan Ormas Ditengah Perseteruan Pengusaha Limbah Versus Ketua...

Pernyataan Sikap Puluhan LSM dan Ormas Ditengah Perseteruan Pengusaha Limbah Versus Ketua LSM NKRI

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Berawal dari perseteruan antara pengusaha limbah H. Toha dengan Ketua Umum LSM Laskar NKRI, Suparno yang kemudian berdampak pada adanya rencana aksi unjuk rasa dari LSM NKRI dan akan digelar selama satu minggu berturut-turut. Yang akan dilakukan di PT. HK-PATI.

Wacana aksi tersebut kemudian ditolak oleh PT. Cahaya Mitra Utama (perusahaan milik H. Toha) dengan melayangkan surat penolakan demo kepada Kapolres Karawang. Dengan didukung (saat itu) oleh beberapa LSM, Yaitu, Gibas Cinta Damai, GMBI, Banaspati, BPKB Banten, Macan Citarum Indonesia, MADAS, dan FBR.

Hal tersebut diatas pun sontak memicu kegaduhan.

Menyikapi hal tersebut, Kamis sore (1/8/2024), Ketua Umum LSM Laskar NKRI, Suparno menggelar pertemuan dengan puluhan LSM dan Ormas bertempat di Cafe Dewa Sena, Nagasari, Karawang, Jawa Barat.

Dalam pernyataannya, Suparno kepada wartawan menyampaikan terkait asal mula perseteruan dirinya dengan H. Toha.

“Persoalan ini dimulai pada tahun 2004, saat itu H. Toha meminta kepada saya untuk mengurus sebuah perusahaan. Faktanya kami justru ditinggalkan setelah H. Toha berhasil,” kata Wa Parno sapaan akrabnya mengawali.

Kemudian di 2018, perusahaan miliknya, yakni, PT. Putra Perbangsa Jaya Mandiri, mengajukan kerjasama kepada PT. HK. PATI dengan kelengkapan ijin dan legalitas. Dan PT. HK. PATI meminta penawaran harga.

“Lagi-lagi H. Toha datang kepada kami dan meminta kepada kami untuk tidak bersaing dengan dirinya dan memberi uang fee Rp.400 perkilo. Namun pelaksanaannya tidak sesuai dimana barang yang didapat berupa limbah sekerat besi itu tidak transparan kepada saya,” ungkap Wa Parno berapi-api.

“H. Toha telah membuat propaganda dengan mendatangkan ormas-ormas dari luar, bukan saya yang membuat tidak kondusif, dan faktanya dia yang telah mengingkari perjanjian yang dibuat 1 November 2019,” tandasnya mengungkapkan kekesalan.

Demi untuk menjaga kondusifitas serta perpecahan antar Ormas dan LSM di Kabupaten Karawang.

24 LSM dan Ormas kemudian berkumpul serta menyatakan dukungannya kepada Ketua LSM NKRI Suparno. Termasuk beberapa LSM dan Ormas yang awalnya bergabung dengan H. Toha.

Mereka berkumpul dan bersepakat membuat pernyataan sikap yang kemudian dibacakan oleh Ketua GMBI Karawang , Asep didampingi para ketua LSM dan Ormas.

“Menyatakan sikap bahwa surat terbuka (testimoni) dari PT. Cahaya Mitra Utama beserta LSM dan Ormas pendukungnya tidak memiliki dasar yang kuat dikarenakan aksi unjuk rasa PT. Putra Perbangsa Jaya Mandiri kepada PT. HK. PATI merupakan hak setiap warga negara,” tegas Asep.

“Aksi unjuk rasa yang ditunjukan kepada PT. HK. PATI merupakan tuntutan PT. Putra Perbangsa Jaya Mandiri yang didukung LSM dan Ormas se-Kabupaten Karawang dan tidak ada hubungan dengan PT. Cahaya Mitra Utama, dan dukungan sejumlah ormas dan LSM (GMBI Karawang, Macan Citarum Karawang, Banaspati, BPKB Banten dan KPLHI) kepada PT. Cahaya Mitra Utama dengan tegas kami cabut,” ucap Asep dengan lantang.

Adapun 24 LSM dan Ormas tersebut adalah, NKRI, GMPI, Laskar Merah Putih, Grib Jaya, Barak Indonesia, Garda Pasundan, F12, Banaspati, Macan Citarum Indonesia, BPPKB Banten, PBI Satria Banten, KPMP, Gerpin, Sundawani, Gibas Cinta Damai, Gibas Jaya, GMBI, Kompak, Pemuda Pancasila, Karang Taruna Kabupaten Karawang, Karang Taruna Desa Parungmulya, XTC dan KPLHI.

 

Reporter : Nina Melani Paradewi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments