Tuesday, February 4, 2025
HomeKomunitasPetani Menjerit, Pintu Air Pembagi Rusak Parah, PJT II dan Dinas Pertanian...

Petani Menjerit, Pintu Air Pembagi Rusak Parah, PJT II dan Dinas Pertanian Kemana ? 

Karawang, Onediginews.com – Petani di wilayah Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok juga Desa Ciptamarga, dan Medangasem, Kecamatan Jayakerta mengeluhkan pintu air pembagi yang rusak parah akibat ambruknya pintu air tersebut. Sehingga air banyak terbuang percuma dan dikhawatirkan sawah petani tidak mendapat air yang dibutuhkan.

Herannya, petugas pengatur air PJT II Rengasdengklok dan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang seolah tidak cepat tanggap dengan keluhan petani tersebut.

Dan demi untuk mendapatkan air, petani berswadaya membangun pintu air namun karena perbaikannya tidak maksimal akhirnya kondisinya justru malah bertambah parah. Para petani pun  berharap ada intansi terkait mau peduli memperbaikinya.

Sana (50) warga dusun Bengle RT 11 RW 04, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok mengatakan kerusakan itu sudah lama namun para petani setempat sudah berupaya melakukan perbaikan menggunakan dana hasil patungan para petani. Namun hasilnya kurang maksimal bahkan bertambah parah, airpun banyak terbuang percuma.

“Petani khawatir kalau keadaan pintu air dibiarkan rusak akan berakibat Fatal yaitu gagal panen, karena banyak yang kekurangan air, akibat air terbuang percuma dan sawah kekeringan, ” ujar Sana  kepada Onediginews.com, Kamis (14/10/2021).

Ironis memang, Keluhan petani ini seolah tidak pernah didengarkan oleh para pejabat terkait dalam hal ini Dinas Pertanian. Mereka seolah membiarkan kesusahan yang diderita para petani.

“Padahal petani tidak pernah meminta bantuan pemerintah kalau panennya gagal atau kondisi panen harga padi anjlok, hal ini selalu di tanggung sendiri tanpa ada upaya dari pemerintah kabupaten Karawang untuk peduli atau mensejahterakan petani,” sesalnya. (Benk)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments