CIKARANG PUSAT | ONEDIGINEWS.COM | Para pelaku UMKM berkali-kali tercatat dalam sejarah bangsa sebagai penyelamat perekonomian nasional. Ketangguhan UMKM telah terbukti ketika bangsa Indonesia mengalami krisis, baik krisis moneter, krisis ekonomi, bahkan saat pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan saat menyampaikan sambutan pada pengukuhan pengurus Forum Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bekasi periode 2022-2024 di Ruang Rapat K.H Raden Ma’mun Nawawi, Lt 2 Kantor Bupati Bekasi, pada Selasa (11/10/2022).
Dani menandaskan, ketika ke depan Indonesia dihadapkan dengan ancaman resesi ekonomi dunia, maka UMKM harus menjadi penyelamat.
“Ketika para pelaku usaha besar mengalami kendala, kemunduran atau kebangkrutan, akibat dari persoalan moneter, maupun ekonomi dunia, maka penyelamatnya adalah UMKM,” ujarnya.
Ketangguhan UMKM dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi, lanjut Dani, karena UMKM bersifat fleksibel, tahan banting dan bisa dilakukan di mana saja. Namun demikian, kunci utama keberhasilan UMKM adalah mentalitasnya.
“Kunci keberhasilan UMKM itu, yang pertama modalnya itu mental dulu, mental jiwa usaha, meskipun dimulai dari level paling bawah,” ungkapnya.
Dani menyebutkan, Forum UMKM Kabupaten Bekasi diharapkan menjadi motor penggerak yang dapat menggairahkan sektor usaha kecil masyarakat. Membina pelaku UMKM dalam menghadirkan produk unggulan di daerah masing-masing.
“Saya yakin, dengan hadirnya forum ini, koordinasi dan pengembangan sektor usaha kecil di Kabupaten Bekasi bisa jauh lebih baik untuk ke depannya,” ujarnya.
Ia juga berharap, Forum UMKM Kabupaten Bekasi dapat menjalin koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah.
“Ya, tentu saja pembinaan UMKM adalah kewajiban pemerintah, yang selama ini telah berjalan, dan bakal terus dilakukan, “ungkapnya.
Dani menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Bekasi sedang fokus untuk mengurangi angka pengangguran.
Secara garis besar, kata Dani, ada dua cara untuk mengurangi angka pengangguran, yang pertama, meningkatkan daya serap industri dan yang kedua, membuka usaha sendiri.
“Untuk meningkatkan daya serap industri, menjadikan karyawan atau pegawai industri, maka caranya kita melakukan pelatihan, pemagangan dan koordinasi dengan perusahaan,” katanya.
Dan yang kedua adalah membuka usaha sendiri, baik UMKM atau di pengolahan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata, supaya bisa berwirausaha.
“Karena dengan berwirausaha, selain kita dapat penghasilan juga bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain,” terangnya. (red)