KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | DPC Pospera Kabupaten Karawang, turut serta melakukan aksi unjuk rasa menagih janji dan menuntut Bupati Karawang segera mencabut izin operasional PT. Atlasindo, karena aktivitas pertambangan PT. Atlasindo sudah membuat kerusakan alam di Karawang.
Pospera Karawang bersama Forum Masyarakat Karawang Bersatu, Ormas, pegiat lingkungan hidup dan element masyarakat lainnya, melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang Pemda Karawang dengan melaksanakan orasi menuntut Bupati segera mencabut izin PT. Atlasindo dan melakukan ritual ritual serta teatrikal tentang kerusakan alam Karawang karena adanya aktivitas Pertambangan oleh PT. Atlasindo.
Saat dikonfirmasi Ketua DPC Pospera Kabupaten Karawang, Risna Sundari Purba, SE menjelaskan terkait kegiatan ini.
“Hari ini Senin 31/1/2022 kami bersama organisasi lainnya menuntut Bupati segera menutup PT Atlasindo, karena sudah melakukan kerusakan alam yang sangat parah, gunung sudah terpangkas setengah, dan sudah menyebabkan bencana alam seperti kemiringan, longsor, banjir, seperti beberapa waktu lalu di wilayah loji dilanda banjir, masa di daerah pegunungan mengalami kebanjiran,” ungkap Risna saat ditemui awak media di lokasi unjuk rasa.
Menurut Risna, jika Bupati Karawang tidak memiliki wewenang untuk menutup PT Atlasindo, harusnya Bupati Karawang bisa mengkoordinir masyarakat Karawang untuk bersama sama mengajukan ke Provinsi Jawa Barat maupun ke Pemerintah Pusat untuk merekomendasikan menutup PT Atlasindo.
Lebih lanjut kepada awak media Risna mengatakan bahwa, hingga saat ini janji Bupati Karawang hanya sebatas janji, tidak ada tindakan nyata.
“Dalam hal ini Bupati Karawang tidak mempunyai kepedulian terhadap kondisi alam di Karawang,” ujar Risna.
Dalam pertemuan penutupnya kepada awak media di lokasi unjuk rasa Risna menambahkan, “Hari ini kami mendesak Bupati Karawang Cellica untuk menutup operasional PT Atlasindo, masyarakat Karawang selatan tidak sendirian, ada Pospera yang mendukung dan selalu bersama masyarakat Karawang selatan untuk menjaga kelestarian alam di Karawang selatan,” tutupnya. (FJR)
