KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Bupati dan Wakil Bupati Karawang terpilih Aep Syaepuloh dan Maslani menjanjikan buku paket dan buku lembar kerja siswa (LKS) gratis untuk siswa di seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Karawang.
Pasangan Calon Nomor urut 02 di Pilkada Karawang ini menuturkan, banyak orang tua atau wali siswa mengeluhkan harus membeli buku paket dan LKS saat masuk sekolah, dan tiap awal semester.
“Di sektor pendidikan, Aep-Maslani berencana menggratiskan buku paket dan LKS. Karena setiap masuk sekolah banyak dikeluhkan oleh orang tua siswa,” ujar calon Bupati Karawang, Aep Syaepuloh saat konsolidasi akbar di Resto Indo Alam Sari, Jalan Interchange Kabupaten Karawang Kamis (7/11/2024), beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Aep, kebijakan tersebut merupakan peran pemerintah untuk meringankan beban orang tua siswa. Jika ia terpilih, Pemkab Karawang akan mengalokasikan anggaran untuk buku paket dan LKS.
“Kami menganggap ini langkah penting untuk meringankan beban orang tua siswa, kami akan hitung anggaran sepertinya mampu untuk dibiayai pemkab, semoga bisa digratiskan,” kata dia.
Terpisah, Salah seorang wali murid sekolah dasar negeri ( SDN ) Dawuan Tengah V , Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan tentang adanya praktik penjualan buku pelajaran (buku paket) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diperintahkan oleh guru kepada murid.
Wali murid yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, anaknya disuruh oleh pihak sekolah untuk membeli sejumlah buku paket pelajaran dan juga LKS dengan cara langsung memasukkan buku tersebut kedalam tas sang anak. Menurutnya, pihak sekolah seolah memaksa para muridnya untuk membeli buku paket dan LKS.
“Anak saya itu tasnya dimasukin buku LKS dan buku paket lalu disuruh dibawa pulang dan harganya mencapai Rp. 600 ribuan. Buku LKS Rp. 200 ribu lebih, buku paket hampir Rp. 400 ribu. Ya, karena sudah dibawa pulang mau gak mau kami orang tua harus membayar, kaget juga kok seperti maksa gitu sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Dawuan Tengah V, Ujang Alamsyah ketika dikonfirmasi terkait keluhan wali murid tersebut melalui pesan Whatsappnya, Selasa (10/12/2024), membantah jika pihà knya telah menjual buku paket kepada para siswanya.
Diungkapkan Ujang, pihaknya hanya menjual LKS dan itu pun berdasarkan usulan dari orang tua siswa sendiri melalui rapat. Tidak ada paksaan.
“Saya konfirmasi tidak benar, Kalau untuk LKS semester kemarin kita memang ada dengan harga Rp.160 ribu, namun sekarang dan kedepan tidak ada,” terang Ujang.
“kami bahkan memperbolehkan bagi yang mau beli, dan yang mau belipun diberikan keringanan nyicil 6 bulan,” imbuhnya.
Dikatakan Ujang lebih lanjut, memang benar sekolah itu dilarang menjual buku paket dan LKS. Sehingga setelah membaca edaran mengenai larangan pihaknya memutuskan untuk tidak lagi menjual LKS.
“Iya, setelah kita baca edaran, maka kita putuskan tidak ada lagi penjualan LKS,” ucapnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi