Saturday, July 6, 2024
HomeBeritaRp 1,5 Juta per-Siswa Untuk Rehab Bangunan Sekolah, Orang Tua Siswa Mengeluh

Rp 1,5 Juta per-Siswa Untuk Rehab Bangunan Sekolah, Orang Tua Siswa Mengeluh

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Salah satu orangtua siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cikampek mengeluhkan adanya dugaan pungutan atau sumbangan sebesar jutaan rupiah.

Orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya tersebut, bercerita bahwa pada awalnya setiap orangtua siswa diminta untuk berkumpul di sekolah untuk membahas mengenai dugaan pungutan tersebut.

“Awalnya pas pembukaan pendaftaran dulu semua orangtua siswa dikumpulkan, terus membahas soal uang iuran dari orangtua siswa awalnya minta Rp 3 juta terus kita keberatan dan minta Rp 500 ribu, tapi tiba-tiba gurunya naktor (mentargetkan) gitu ya, sudah Rp 1,5 juta kita mah orangtua siswa ngahuleng weh (diam saja),” ungkapnya.

Dengan adanya dugaan pungutan sebesar itu, ia mengaku keberatan dan mengeluh, karena dengan pembiayaan tersebut menurutnya sama saja dengan sekolah swasta.

“Memang bisa dicicil tapi sama aja kayak swasta kalau tetap bayar mah, kita mah masyarakat kecil keberatan,” akunya.

Tak hanya itu, bahkan kesalnya orangtua siswa ini kerap mengalami tagihan dari pihak sekolah saat meminta kartu ulangan siswa.

“Sering ditanyain sama sekolah pas ngambil kartu ulangan, karena harus diambil sama orangtua siswa. Bilangnya bu mau dicicil ngga?,” ceritanya.

Sementara saat dikonfirmasi, Wakasek Humas SMKN 1 Cikampek, Dudi mengelak bahwa adanya dugaan pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut.

“Bukan pungutan ya tapi sumbangan karena pada saat itu kita musyawarahkan terlebih dahulu bersama orangtua siswa,” ungkapnya.

Saat ditanya terkait penggunaan uang tersebut ia menjelaskan bahwa uang dari orangtua diperuntukan untuk pembangunan rehab sekolah yang tidak tercover oleh anggaran sekolah.

“Digunakan untuk rehab bangunan sekolah yang sifatnya ringan,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Komite SMKN 1 Cikampek, Ade Suhandi membenarkan adanya iuran sejumlah uang yang diminta dari orangtua siswa tersebut.

“Iya benar tapi itu bukan pungutan tapi sumbangan yang kita musyawarahkan terlebih dahulu bersama orangtua siswa yang lain. Jika ada yang merasa keberatan silahkan datang aja ke sekolah kita obrolkan dulu,” pungkasnya.

 

Red

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments