KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang pada tahun 2023 lalu, menganggarkan Rp. 650 juta untuk kegiatan Pemasaran Pariwisata.
Hal ini tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2023 Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Kabupaten Karawang. Dengan target 75, 13 persen, dengan indikator kinerja adalah peningkatan kunjungan wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Kabupaten Karawang.
Dan didalam kegiatan Pemasaran Pariwisata tersebut, terdapat sub kegiatan yaitu, Penguatan Promosi Melalui Media Cetak, Elektronik, dan Media Lainnya Baik dalam dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp. 650 juta.
Anggaran media yang tak tanggung-tanggung dan berasal dari APBD Kabupaten Karawang itu, sontak menuai sorotan publik.
“Anggaran Pemasaran Pariwisata dengan kegiatan penguatan promosi melalui media baik dalam dan luar negeri ini dirasa ganjil dan mubazir. Apalagi, hingga saat ini terkesan tidak ada peningkatan pariwisata di Kabupaten Karawang. Lalu dalam bentuk apa promosi media ini, iklan, advetorial, rilis pemberitaan atau seperti apa?, hingga sampai ke media luar negeri. Ya, jangan sampai anggaran sebesar ini kemudian menimbulkan dugaan terindikasi korupsi,” kata Ketua Karawang Monitoring Group ( KMG) Imron Rosadi.
Dikonfirmasi terpisah, Yudi Yudiawan, Kepala Disparbud Kabupaten Karawang, membantah jika anggaran sebesar Rp. 650 juta tersebut untuk media.
Dijelaskannya, anggaran itu adalah untuk anggaran kegiatan pameran dan juga diantaranya membayar iklan-iklan ucapan sejumlah media.
“Bukan itu bukan untuk media, tapi diantaranya untuk kegiatan promosi pameran. Itu nomenklatur dianggarannya memang seperti itu. Standar Satuan Harga (SSH)- nya istilahnyalah kalimatnya. Termasuk untuk membayar iklan ucapan teman-teman media juga,” kata Yudi, Senin (18/3/2024).
Lalu yang dimaksud media luar negeri, lanjutnya, yaitu kegiatan pameran diluar negeri yang biasa diadakan Pemkab Karawang sebelum Covid-19.
“Biasanya luar negeri itu kita ada kegiatan , seperti di Thailand, hanya saja karena faktor anggaran yang tidak mencukupi sejak tahun 2019 hingga sekarang, kita tidak lagi mengadakan kegiatan ke luar negeri, tapi tetap dalam nomenklatur ssh-nya selalu ada di media luar negeri,” jelasnya lagi.
Reporter : Nina Melani Paradewi