KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Kepala Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Maman Suryana, sesalkan program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) yang berada di Kampung RT 02 RW 15, Kelurahan Karawang Wetan, milik ibu Warneti (70 thn ) dan anaknya Kasim (50 thn).
Pasalnya, Program Jabar Bergerak yang perkumpulannya dimotori langsung oleh Atalia Praratya KamilĀ tersebut, mangkrak.
Ia pun menyesalkan dan mengaku prihatin atas kondisi warganya saat ini. Untung saja, lanjut Lurah Maman, saudara – saudaranya mau menampung.
“Beberapa waktu lalu, warga kami mendapatkan bantuan Rutilahu dari program Jabar Bergerak dengan anggaran sebesar Rp. 25 juta,” ujarnya.
Awalnya memang yang mendapatkan bantuan program Rumah Layak Huni ini hanya satu yakni rumah ibu Warneti, tapi ketika dilakukan pembongkaran rumah anaknya, Kasmi juga ikut roboh, karena ternyata rumah keduanya berada dalam satu atap.
“Karena atapnya jadi satu, rumah sebelahnya pun ikut roboh. Akhirnya dijadikan satu oleh keluarganya,” kata Maman.
Setelah itu datanglah tim survey dari Jabar Bergerak, diantaranya hadir Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Propinsi Jawa Barat, Ai Nurhasan dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Karawang, Suandi.
Pada saat itu, lanjut Maman menerangkan, Ai Nurhasan dan Suandi menjanjikan akan menyelesaikan pembangunan kedua rumah tersebut, agar tidak memalukan Jabar Bergerak.
“Pada saat itu mereka menyatakan siap dan akan memberikan tambahan anggaran Rp. 20 juta sementara sisanya melalui proposal ke perusahaan- perusahaan, Namun sampai hari ini, sejak kedatangan mereka pembangunan rumah bu Warneti ini tidak jelas ujung pangkalnya. Yang akhirnya membebankan kepala kelurahan dan RW. Sementara kelurahan sendiri tidak memiliki anggaran,” sesalnya.
“Akhirnya kami yang diminta pertanggungjawaban baik oleh pihak keluarga maupun warga Kelurahan Karawang Wetan,” terang Maman.
Sebagai langkah pertanggungjawaban kepada warga, pihak kelurahan pun bergotong royong mencari solusi agar bagaimana rumah ibu Warneti dihebel terlebih dahulu. (Nina)