KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Permasalahan PGRI Tirtamulya dengan Korwilcambidik Tirtamulya berakhir damai.
Setelah melalui perundingan yang difasilitasi oleh Plt kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga ( Disdikpora) Kabupaten Karawang, Ketua PGRI Karawang dan perwakilan Koramil Tirtamulya.
Ketua PGRI Tirtamulya akhirnya membuka kembali segel kantor Korwilcambidik Tirtamulya.
Dikonfirmasi lebih lanjut terkait hasil perundingan dengan Korwilcambidik Tirtamulya, Kamis ( 20/6/2024) sore kemarin, Ketua PGRI Tirtamulya, Jaka Suherman mengatakan setelah segel kantor Korwilcambidik dibuka, pihaknya mengaku bahwa tekait hasil siapakah kemudian yang akan mengisi jabatan Plt Kepala Sekolah SD di SDN Parakan Mulya 1 sampai hari ini belum ada keputusan yang jelas.
“Nanti terkait hasilnya, kita akan jumpa pers. Hari ini kami masih menunggu keputusan dari dinas terkait,” singkatnya.
Sementara itu, pernyataan berbeda diberikan oleh Ketua Korwilcambidik Tirtamulya, Asep Suhendi kepada wartawan.
Asep Suhendi saat dikonfirmasi melalui pesan whatsappnya membenarkan jika permasalahan segel dikantor Korwilcambidik sudah dibuka.
Namun ia mengaku, jika usulan resmi Korwilcambidik untuk duduk menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah Dasar Negeri Parakan Mulya I adalah Ade Sutisna Wijaya. Dan Asep sendiri tidak merasa punya masalah dengan Ketua PGRI Tirtamulya Jaka Suherman.
“Yang usulan resmi Korwilcambidik adalah Ade Sutisna Wijaya. Dan itu sudah sesuai dengan regulasi dan tupoksi saya sebagai Korwil,” kata Asep Suhendi melalui pesan whatsappnya, Jumat (21/6/2024).
“kalau Jaka itu, pimpinan saya bukan??, itukan (permasalahan Plt Kepsek) hanya mau dia??, masa pimpinan harus selalu patuh dan taat pada bawahan??. Saya sudah sepakat dengan pimpinan, bahwa Kadisdikpora adalah pimpinan saya yang saya harus taat dan patuh apalagi yang diusulkan sesuai dengan kinerja yang baik,” ungkapnya.
Ia pun meminta wartawan untuk membantu mendampingi ke kepala Disdikpora Kabupaten Karawang terkait usulan Ade Sutisna yang ia nilai sudah tepat.
” jangan dukung yang diusung oleh Jaka itu sifatnya pemaksaan up set. Jangan gagal faham harus seiring dengan regulasi,” tutupnya.
