KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Belum lama dilantik sebagai Menteri Perdagangan, pak menteri ini sudah berulah yang membuat kontroversi di tengah kondisi masyarakat yang sedang terdampak krisis. Menurut pandangan Yusup Salam sebagai sekretaris jendral Milenial Indonesia.
Yusup mengatakan “Kadang saya berfikir, apakah pak Zulkifli hasan ini sudah paham bagaimana membedakan porsi peran sebagai ketua umum Partai Poitik dan Menteri?”. Padahal pak Jokowi memiliki tujuan sangat baik, dengan mengganti Nahkoda Kementerian Perdangan RI itu agar pengendalian stok dan harga pangan di Indonesia lebih stabil.
Namun pak Zulkifli hasan sepertinya masib terlihat menunjukan gestur dan gaya komunikasi dirinya yang dominan berperan sebagai ketua umum partai, bukan sebagai Menteri. Mulai dari janji awalnya yang mengatakan dalam waktu satu-dua bulan bisa mengendalikan harga minyak goreng, tapi nyatanya hingga saat ini minyak goreng masih mahal. Adapun program MinyakKita, tetap saja tidak semua masyarakat mampu menjangkaunya, entah karna persoalaan informasi, atau karna mekanismenya yang tidak mudah. Bahkan belakangan ini publik diramaikan oleh video amatir yang diduga menunjukan aksi pak Zulkifli mempolitisasi program MinyakKita untuk kampanye anaknya sendiri di Lampung, meskipun pak Zulkifli membatah dugaan tersebut, kami rasa semua orang bisa memahami apa maksud dan tujuan sebenarnya dari aksi dalam video tersebut.
Ditengan masalah pengendalian harga minyak goreng yang belum tuntas, dan ditengah krisis yang ditimbulkan inflasi, publik pun sekarang diramaikan dengan statmen pak Zulkifli yang bisa saja menyakiti hati masyarakat, dan dilanjutkan mengucap janji yang sama bahwa beberapa pekan akan dikendalikan harga telur. Yusup mengatakan, jadi beginikah cara komunikasi dan gesture seorang Menteri? Saya melihat pak Zulkifli ini seperti pejabat gaya masa lalu, tidak mencerminkan pemerintahan gaya pak Jokowi.
Saat ini pak Zulkifli beralasan kenaikan harga telur ini salah satunya karna dampak pembagian sembako gratis dari pemerintah yang porsinya banyak item telur. Yusup merespon, maksudnya bagaimana? Kan bantuan telur itu dibeli di Indonesia, artinya input dan output stok telur kan tidak ada yang berubah signifikan, tetap terbeli. Ini logika sederhana. Bisa masuk akal, kalau pemerintah membeli telur untuk bantuan itu Impor atau membeli dengan harga rendah dibawah standar, sehingga membuat gap dan menjadi sebab harga telur melonjak naik. Tentu ini adalah masalah, dan perlu diselidiki lebih dalam terkait apa dan bagaimana dalaman kementerian ini bekerja.
Terkahir Yusup menyampaikan harapannya, agar pak Zulkifli ini jadilah Menteri yang baik, lepaskan dan lupakan dulu atribut sebagai ketua umum partai saat bertugas menjadi seorang Menteri, jangan sampai membebani dan memperkeruh nama, serta niat baik pemerintahan pak Jokowi. (Red)