Thursday, April 24, 2025
HomeBeritaSeorang Karyawati Alami Ruas Jari Terpotong di Operasi Meninggal Dunia, Dugaan Malpraktik...

Seorang Karyawati Alami Ruas Jari Terpotong di Operasi Meninggal Dunia, Dugaan Malpraktik RS Fikri Berhembus

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Almarhumah K J diduga menjadi korban dugaan malpraktik salah satu rumah sakit di wilayah Kosambi, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.

Diketahui, K J merupakan seorang pekerja wanita di PT Chang Shin, yang berlokasi diwilayah Gintung Kerta.

Dari informasi yang masuk ke redaksi, K J meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami kecelakaan kerja.

Karyawati operator produksi yang sudah bekerja selama sekitar 6 tahun lamanya itu, terpotong ruas tiga jari tangan kirinya pada saat bekerja namun tidak sampai terputus.

Lalu oleh pihak perusahaan K J dibawa ke Rumah Sakit untuk diobati lukanya (dijahit dan dipasang pen). Ironisnya , setelah pihak rumah sakit melakukan pembiusan dan operasi, K J justru meninggal dunia.

Menurut pihak keluarga, usai dioperasi, almarhumah K J langsung mengalami pendaharan dari hidung dan mulutnya lalu meninggal dunia saat itu juga.

Informasi adanya dugaan malpraktik di Rumah Sakit swasta tersebut, seolah dibenarkan oleh seseorang yang mengaku sebagai teman namun sudah seperti saudara dengan almarhumah

Dalam unggahan status Facebooknya di Group Karawang Info, akun @Ryo Ajie menuliskan,

“Assalamualaikum
Punten ka sadaya warga karawang.
Abi info urusan penting jeung sebenerna kudu ditindaklanjuti ku pihak pihak terkait.
lyeu teh babaturan tapi tos jiga dulur sorangan.
Kronologisna kecelakaan kerja di PT Chang Shin di Klari jari tangan kiri anu tilu potong kedah dijahit, posisi harita keadaanna sehat pisan, dicandaklah ka RS.FIKRI KOSAMBI sore eta, pas di RS di bere saran tah buru2 di operasi, nu anehna deui tangan nu di operasi tapi nu di bius sa kabeh2 awak

Asa karunya ningalna, beres operasi ujug2 muntah darah ti hidung jeung ti mulut te lami dulur abi dinyatakan meninggal dunia, tah nepi si darah eta pas di
makamkeun ge masih kaluar.

Sebenerna nu kie wajar apa hente sih?
Ditambah ti pihak RS.Fikri ngan merekeun surat kematian hungkul ka keluarga, te aya rekam medis atawa berkas nu lainna pan kuduna aya.

Tapi abi te aya kuasa nanaon didie teh makana mudah2an dikarawang info iyeu aya tindakan ti pihak pihak terkait.
Sugan ti media, jeung kepolisian atawa dinas kesehatan kab.karawang tiasa
menindaklanjuti, masalahna ti awal keluarga tatanya ka pihak RS. Fikri hanya diam seribu kata weh te aya penjelasan nu jelas “.

Untuk mendapatkan informasi sejelas-sejelas awak media pun mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak management Rumah Sakit Fikri.

Awal kedatangan pihak rumah sakit meminta wartawan membawa surat resmi, keesokam harinya, untuk kedua kalinya wartawan mendatangi Rumah Sakit Fikri seraya membawa surat permohonan konfirmasi resmi kepada pihak rumah sakit.

Namun, seorang costumer servis bernama Tasya menyampaikan jika wartawan bisa datang lain kali dikarenakan managemen sedang sibuk.

“Mohon maaf dikarenakan managemen sedang ada kegiatan, bapak ibu bisa datang lagi lain kali. Atau bisa menghubungi nomor hot line service Rumah Sakit Fikri,” ucapnya seraya menyodorkan selembar brosur.

Tak sampai disitu, awak media pun mencoba menghubungi nomor whatsapp hot line servis Rumah Sakit Fikri, dan sampai berita ini ditayangkan pihak rumah sakit belum juga kunjung memberikan penjelasan.

“Mohon ditunggu ya kak akan kami konfirmasikan terlebih dahulu kepada unit terkait. Untuk kejelasan informasinya mohon ditunggu konfirmasi dari pihak RS ,” tulisnya.

 

Reporter : Nina Melani Paradewi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments