Thursday, November 21, 2024
HomeBeritaSi Ibu Diminta Tiduran dan Jalan-jalan, Bayi Mungil Itupun Meninggal Dunia!!, Diduga...

Si Ibu Diminta Tiduran dan Jalan-jalan, Bayi Mungil Itupun Meninggal Dunia!!, Diduga Akibat Kelalaian, Kapus Tirtajaya pun Bungkam??

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Diduga, akibat kelalaian Puskesmas Tirtajaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, seorang bayi mungil harus kehilangan nyawanya.

Pihak keluarga menduga bayi yang kemudian diberi nama Almh. Alinna Putri Andira ini, diduga meninggal dunia akibat kelalaian paramedis Puskesmas Tirtajaya, dalam menangani pasien yang akan bersalin pada hari Rabu, 10 Juli 2024 lalu.

Tragedi yang mengenaskan ini, menimpa ibu Eha (21 thn), warga Dusun Guhamulya, Desa Medan Karya, Tirtajaya.

Alina Putri yang dirindukan seharusnya lahir sehat akhirnya pupus.

Kepada wartawan, sang ayah bernama Andi (31 thn), menuturkan kronologi peristiwa yang dialaminya.

“Rabu siang (10/7/2024), pukul 11.00 WB, istri saya dibawa ke Puskesmas Tirtajaya karena terasa ingin melahirkan dan langsung ditangani oleh bidan yang memang biasanya memeriksa istri saya pada saat kontrol kehamilan. Bidan kemudian menyampaikan, jika istri saya harus dirawat inap karena tensi darahnya tinggi,” kata Andi, Selasa (16/7/2024).

Lalu lanjutnya, pihak Puskesmas Tirtajaya pun meminta agar istrinya untuk dirujuk ke rumah sakit. Puskesmas mengatakan jika dirinya tidak memiliki BPJS Kesehatan tidak akan mampu membayar secara umum (mandiri) karena mahal.

“Yang jadi masalahnya buat keluarga kami, pihak Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Puskesmas tidak mengkonfirmasi berapa kami harus membayar biaya persalinan umum. Mereka langsung menilai jika saya dan keluarga pasti tidak akan mampu,” sesal Andi.

“Padahal kalau ada konfirmasi saya pasti runding dulu dengam keluarga. Mau tidak mau kami akan bayar karena anak saya didalam kandungan harus segera ditangani. Karena memang BPJS saya tidak ada,” ucapnya.

Ironisnya, Andi menuturkan, sejak siang istrinya merasa kesakitan. Tidak ada pelayanan medis, entah itu oksigen, infus maupun obat-obatan. Hanya diminta tiduran dan jalan-jalan.

“Setelah mengetahui jantung anak saya lemah, baru mereka sibuk. Lalu dirujuklah ke Rumah Sakit Hastin. Namun ketika dicek oleh perawat disana anak saya sudah tidak ada (meninggal dunia). Menurut dokter yang menangani disana (RS Hastin) kalau saja tiga atau empat jam lebih cepat dirujuk, maka anak kami selamat,” ulas Andi dengan nada terbata-bata.

“Ini jelas kami menduga kelalaian Puskesmas. Dan istri saya cerita jika ia tidak dikasih obat maupun infusan dan penanganan medisnya pun gak ada, malah cuma disuruh tiduran dan jalan -jalan,” ungkapnya.

“Ya pada intinya, kalo gak ada kelalaian dari pihak puskes ya, mungkin sekarang ini anak saya selamat. Setahu saya kata dokter yang disana ya, itu karena keteŕlambatan penanganan medisnya itu mangkanya anak saya meninggal dunia karena keracunan ketuban. Karena sekitar jam delapan malam, baru istri saya dirujuk ke Rumah Sakit Hastin dikarenakan jantung bayi anak saya itu lemah,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tirtajaya ketika dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut diatas tidak memberikan jawaban.

Ilah Nurlaelah lebih memilih bungkam dari pada menjelaskan.

Reporter : Nina Melani Paradewi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments