KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM| Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat akan panggil pihak sekolah jika terbukti peserta didiknya melakukan aksi tawuran.
Untuk KCD Pendidikan Wilayah IV Disdik Jawa Barat meliputi Kabupaten Subang, Purwakarta dan Karawang. Diketahui diwilayah tersebut rawan aksi tawuran antar pelajar.
“Memang betul untuk SMK di Karawang dan Purwakarta rawan tawuran selalu ada aja,” Ucap Kasubbag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Riesye Silvana.
Ia mengatakan, untuk motif terjadinya aksi tawuran berbagai macam. Salah satunya gensi antar sekolah dan ada ulang tahun geng motor. Untuk diwilayah Kabupaten Purwakarta, SMK YPK dan SMK YKS sudah turun temurun sering melakukan aksi tawuran, karena ikut-ikutan di ajak alumi sekolah tersebut. “Banyak motifnya terjadi aksi tawuran,” tuturnya
Terbaru, beberapa hari lalu tepatnya tanggal 27 Mei 2024, hari senin sekitar jam delapan malam, dikawasan BIC Cikampek ada aksi tawuran yang memakan korban pelajar SMK Muhmammadiyah 2 Cikampek meninggal dunia.
Hal itu tentu mejadi perhatian agar tidak terjadi aksi lagi aksi tawuran yang menelan korban jiwa. Dengan demikian, maka Riesye mengaku, sudah membentuk Satgas pelajar di setiap Kabupaten.
“Untuk menghilangkan tawuran mah susah, tapi kita lakukan upaya agar bisa meminimalisir aksi tawuran. Bahkan kita sudah berkolaborasi aparat penertebian polres, kodim, satpol pp,” akunya.
Menurutnya, untuk pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran kebanyakan dari sekolah sewasta dan 20 persen dari sekolah negri. “Kita akan panggil pihak sekolah jika ada peserta didinya ikut tawuran,” ungkapnya
Lanjutnya, pihaknya akan menambah jam ekskul, pembinaan karakter dengan pesantren dan kultum penyadaran diri. Jika hal tersebut tidak membuat peserta didik sadar dan masih melalukan aksi tawuran, maka akan tegas mengambil kebijakan dengan mengeluarkan sekolah.
“Memanggil dulu siswanya menjadi dalang dan akan di keluarkan dari sekolah,” pungkasnya.(Red)