Karawang, Onediginews.com – Para penerima beasiswa Karawang Cerdas (KaCer) dikabarkan mulai gelisah. Pasalnya, hingga menjelang akhir bulan November 2021 ini, kepastian kapan program beasiswa milik pemerintah daerah Kabupaten Karawang tersebut akan cair belum ada kejelasan.
Padahal, Evaluasi Hasil Pendaftaran Beasiswa berdasarkan jadwal pendaftaran dan pelaksanaan program Beasiswa Karawang Cerdas Tahun 2021, Pengumuman Hasil Penerima Beasiswa Karawang Cerdas yaitu pada tanggal 3 sampai dengan 16 November 2021.
Onediginews.com pun mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Tim Verifikator Program Karawang Cerdas Kabupaten Karawang, Kamis (25/11/2021), di SMPN 3 Karawang.
“Kita akui memang ada keterlambatan, karena pendaftarnya sangat luar biasa,” ucap Ketua Tim Verifikator yang juga Kepala Sekolah SMPN 3 Karawang, Wawan Hermawan mengawali pembicaraan.
Dijelaskannya, sejak pendaftaran Program Beasiswa Karawang Cerdas ini dibuka berkas yang masuk mendaftar ada sekitar 15.000 orang pendaftar.
“Dari 15.000 pendaftar ini, kemudian oleh tim setiap berkasnya kita periksa satu persatu kelengkapan datanya. Sehingga saat ini kita baru selesai kerjakan sebanyak 8.000 berkas,” kata Wawan.
Sementara menurutnya, tim verifikator hanya ada sekitar 9 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru.
“yang mengerjakan ada 9 orang tim yang semua dari kepala sekolah dan guru yaitu tim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dulu,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, dalam prosesnya, pemeriksaan berkas pendaftar itu bukan tanpa kendala dan hambatan. Pasalnya, tidak semua berkas yang masuk, lengkap dan tanpa kekurangan. Bahkan ia memprediksi dari 15.000 berkas yang masuk hanya sekitar 5.000 berkas dengan persyaratan yang lengkap, sisanya adalah berkas pendaftar yang masih harus banyak diperbaiki dan dilengkapi kembali.
“Kami tidak mau saklek, Karena kami ingin memberikan kesempatan kepada warga Karawang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa ini. Karenanya kami selalu memberikan kesempatan bagi para pendaftar untuk melengkapi kekurangan berkasnya. Dari 15.000 ini, yang lengkapnya bisa 5.000 yang 10.000 berkasnya itu tadi kita menunggu mereka melengkapi. Ini lah penyebab lamanya,” paparnya menjelaskan.
Selain itu, adanya penambahan kategori penerimaan program beasiswa Karawang Cerdas ini juga mengakibatkan adanya keterlambatan dalam pemeriksaan berkas-berkasnya.
“adanya jalur baru yaitu bagi kategori Covid -19. Dimana yang kedua orang tuanya meninggal, ibu atau bapak. Kebanyakan desa justru merekomendasikan yang meninggal tidak hanya karena Covid namun juga karena sakit. Sehingga kita harus meminta kembali kepada pendaftarnya, menunjukan surat keterangan meninggal karena Covid-19 dari rumah sakit,” paparnya.
“Kuota untuk tahfidz Qur’an juga, dipersyaratannya harus 5 juz tapi ada yang mendaftar baru 1 juz, tentu ini juga merepotkan kita karena kita harus mengetes satu persatu,” tandas Wawan lagi.
Belum lagi, lanjutnya, ia menambahkan pendaftar mahasiswa yang terkendala dari Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau tidak melegalisir Kartu Rencana Studi (KRS).
“begini salah satunya, tidak dilengkapi KTM atau tidak melegalisir KRS. Sementara ini bagian dari salah satu persyaratan. Ya, akhirnya kita tunggu mereka untuk melengkapi,” tambahnya.
“Jadi berkas pendaftaran ini harus kita corat – coret dan bolak balik diverifikasi. Inilah yang mengakibatkan lamanya. Kami hanya memeriksa berkas. Kemungkinan Desember verifikasi selesai. Kalau sudah selesai kita laporkan berkas ini ke tim pemenangan,” pungkasnya.
Diketahui, Pemerintah daerah Kabupaten Karawang kembali membuka program bantuan Beasiswa Karawang Cerdas bagi warga Karawang. Program ini terbuka bagi pelajar dan mahasiswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi tahun ajaran 2021/2022 untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan.
Pendanaan program Beasiswa Karawang Cerdas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang.
Program karawang Cerdas ini berupa bantuan sosial untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran peserta didik pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi yang berasal dari keluarga miskin.
Keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN)/TNI/POLRI, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Tahfiz Qur’an, Siswa Berprestasi, dan keluarga terdampak Covid-19 bagi warga Karawang. (Nina)