KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Kondisi memprihatinkan menyelimuti Sekolah Dasar Negeri (SDN) Citarik I di Karawang. Tiga ruang kelas tak lagi bisa digunakan lantaran rusak parah dan nyaris ambruk, dengan tembok mengelupas dan kusam di setiap sudutnya.
Ironisnya, sekolah ini juga tidak memiliki ruang guru dan perpustakaan yang semestinya, karena ruangan tersebut terpaksa dialihfungsikan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
Selain kekurangan ruang kelas, fasilitas penunjang lainnya juga tak kalah miris. Bangku dan meja sekolah dalam kondisi yang sangat buruk. Sekolah ini bahkan tidak memiliki pagar, plang nama, bendera, potret kepala daerah maupun presiden, serta toilet yang rusak dan kotor, jauh dari standar kelayakan sebuah institusi pendidikan.
Kekhawatiran mendalam dirasakan oleh sejumlah orang tua murid. Mereka menuding terbengkalainya bangunan sekolah ini disebabkan oleh minimnya kepedulian dari kepala sekolah. Ruspendi, sang kepala sekolah, disebut-sebut jarang hadir dan tidak aktif sejak menjabat.
“Kepala sekolah sejak memimpin di sini beberapa tahun lalu, jarang sekali datang. Kita dan guru kalau ada perlu sampai harus datang ke rumahnya. Tidak aneh jika bangunan sekolah kondisinya seperti ini, karena tidak ada kepedulian kepala sekolah,” ujar seorang wali murid, Rabu (24/9/2029) kemarin, mengungkapkan kekecewaannya.
Para wali murid juga menyoroti penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dinilai mencurigakan. Mereka mempertanyakan ke mana aliran dana ratusan juta rupiah yang seharusnya digunakan untuk menunjang operasional dan perbaikan sekolah.

“Anak-anak yang sekolah di sini ada hampir 180-an siswa. Saya yakin kalau dana BOS digunakan sesuai aturan, kondisi sekolah tidak separah ini. Masa sanyo mati saja tidak diperhatikan, plang tidak ada, gedung tidak pernah dicat. Untung guru-gurunya aktif dan rajin mengajar serta kreatif menyediakan bahan ajaran, kalau tidak pendidikan anak-anak kami pasti terabaikan,” sesalnya.
Keterangan dari seorang guru di SDN Citarik I membenarkan bahwa kepala sekolah memang jarang hadir. Bahkan, urusan administrasi sekolah kerap kali mengharuskan para guru untuk mendatangi kediaman kepala sekolah.
“Ya, begini memang kondisinya bisa kita lihat sendiri. Dan apa yang dikatakan oleh para wali murid itu benar adanya. Kita memang tidak punya ruang guru dan perpustakaan karena dipakai anak-anak belajar. Buku-buku belajar juga tidak ada, untung guru-guru di sini aktif-aktif dan rajin-rajin,” tambah guru tersebut.
Data menunjukkan bahwa SDN Citarik I menerima Dana BOS yang tidak sedikit setiap tahunnya:
– Tahun 2024: Total Dana BOS mencapai Rp 161.980.000
– Tahun 2023: Total Dana BOS mencapai Rp 160.160.000
– Tahun 2022: Total Dana BOS mencapai Rp 192.920.000
Dengan total dana yang mengalir hingga ratusan juta rupiah per tahun, pertanyaan besar muncul, ke mana sebenarnya Dana BOS tersebut dipergunakan? Sementara kondisi sekolah, baik bangunan maupun fasilitas pendukung bagi guru dan siswa, dibiarkan terbengkalai tanpa perhatian serius dari Kepala Sekolah.
Sampai berita ini diturunkan, Kepala Sekolah Ruspendi belum dapat dihubungi.
Tahun 2024
Total Dana BOS yang diterima SDN Citarik I mencapai Rp 161.980.000
Dengan rincian,
– Penerimaan Peserta Didik baru: Rp 1.180.000
– Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca: Rp 8.993.600
– Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain: Rp 16.046.550
– Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain: Rp 32.958.000
– Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan: Rp 24.987.150
– Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan: Rp 9.600.000
– Langganan daya dan jasa: Rp 1.100.000
– Pemeliharaan sarana dan prasarana: Rp 31.687.800
– Penyediaan alat multimedia pembelajaran: Rp 8.826.900
– Pembayaran honor: Rp 26.600.000
Tahun 2023
Total Dana BOS yang diterima SDN Citarik I mencapai : Rp 160.160.000
Dengan rincian,
– Penerimaan Peserta Didik baru:Rp 766.400
– Pengembangan perpustakaan: Rp 8.255.400
– Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler: Rp 18.981.170
– Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran: Rp 23.206.230
– Administrasi kegiatan sekolah:Rp 35.424.700
– Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan:Rp 6.680.000
– Langganan daya dan jasa: Rp 1.200.000
– Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah: Rp 20.650.650
– Penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihan: Rp 3.895.450
– Pembayaran honor: Rp 41.100.000
Tahun 2022
Total Dana BOS yang diterima mencapai Rp 192.920.000
Dengan rincian,
– Penerimaan Peserta Didik baru: Rp 2.760.000
– Pengembangan perpustakaan: Rp 8.724.500
– Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler: Rp 21.134.600
– Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran: Rp 30.226.500
– Administrasi kegiatan sekolah: Rp 46.900.400
– Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan: Rp 21.060.000
– Langganan daya dan jasa: Rp 1.200.000
– Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah: Rp 24.494.000
– Pembayaran honor: Rp 36.420.000





