spot_img
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

POS TERKAiT

Kasus Dugaan Bullying SMPN 2 Rawamerta, Bupati Aep Jamin Perawatan Siswa, Satgas Anti-Bullying Diperketat

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM – Kasus dugaan perundungan (bullying) yang menimpa SL (14), siswa SMPN 2 Rawamerta, mendapat atensi serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, turun tangan langsung memastikan penanganan korban berjalan optimal, sembari menekankan pentingnya objektivitas dalam mengungkap fakta kejadian.

Pada akhir pekan lalu (22-23/11/2025), Bupati Aep menyambangi RSUD Karawang untuk melihat kondisi SL. Dalam kunjungan tersebut, Bupati memastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah dan korban mendapatkan perawatan intensif, baik secara fisik maupun pendampingan psikologis.

Tak hanya itu, bantuan berupa kursi roda juga diserahkan untuk menunjang mobilitas korban selama masa pemulihan.

“Kondisi anak kini dilaporkan membaik dan sudah bisa berkomunikasi. Prioritas utama saya saat ini adalah memulihkan dulu anaknya, agar nanti dapat memberikan keterangan yang jernih mengenai kejadian sebenarnya,” tegas Bupati Aep.

Kendati dugaan perundungan mencuat kuat, Bupati Aep meminta masyarakat dan semua pihak untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan. Keraguan ini muncul setelah adanya perbedaan antara laporan awal keluarga dengan hasil pemeriksaan medis.

Ditemui di sela-sela Upacara Hari Guru Nasional 2025, Bupati Aep mengungkapkan fakta yang ia temukan di lapangan.

“Kemarin saya langsung cek ke sana. Keluarga korban menyampaikan ada tulang yang bergeser. Namun, setelah kami cek hasil rontgen, ternyata tidak ditemukan adanya pergeseran tulang seperti yang dikhawatirkan,” ungkap Bupati Aep.

Situasi semakin kompleks dengan adanya informasi pembanding dari sisi lain. Bupati menuturkan bahwa ia juga didatangi oleh orang tua siswa yang diduga sebagai pelaku.

“Ada orang tua siswa (terduga pelaku) yang datang sampai menangis. Mereka menyampaikan informasi berbeda, bahwa anak mereka justru berhubungan baik dan sering mentraktir korban. Oleh karena itu, saya tegaskan agar kita sabar dulu. Saya akan bilang bullying kalau memang terbukti, tapi jika tidak, saya harus katakan tidak demi keadilan semua pihak,” paparnya.

Kasus di Rawamerta ini menambah daftar catatan kasus perundungan di Karawang sepanjang tahun 2025, yang tercatat terjadi di tiga wilayah: Tirta Jaya, Kota Baru, dan Rawamerta.

Merespons hal ini, Bupati Aep menginstruksikan pengawasan ketat di seluruh sekolah. Mengingat Dinas Pendidikan memiliki jumlah ASN terbesar di Karawang (58%), peran guru dinilai sangat vital.

Sebagai langkah konkret, Pemkab Karawang telah mengeluarkan surat edaran pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Anti-Bullying di setiap satuan pendidikan.

Satgas ini akan melibatkan guru dan tokoh masyarakat untuk mendeteksi dini potensi kekerasan.

“Orang tua juga diharapkan berperan aktif dalam pembinaan karakter dan rutin berkomunikasi dengan sekolah mengenai kebiasaan anak. Sinergi ini penting agar kasus serupa tidak terulang,” pungkas Bupati.

Reporter : Nina Melani Paradewi

Popular Articles