KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang mengambil langkah preventif dan tegas menyikapi maraknya kasus perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan pendidikan belakangan ini.
Melalui surat edaran resmi, Disdikpora menginstruksikan seluruh sekolah di Kabupaten Karawang untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Bullying.
Langkah ini diambil sebagai upaya “jemput bola” untuk mendeteksi dini bibit-bibit kekerasan, saling ejek, hingga potensi tawuran yang kerap melibatkan pelajar.
Deteksi Dini dan Pencegahan
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan mengatakan, keberadaan Satgas Anti-Bullying ini tidak hanya bersifat administratif, melainkan dituntut untuk bergerak aktif di lapangan.
Tugas utamanya adalah memantau dinamika siswa dan mendeteksi gesekan-gesekan kecil—seperti saling ejek atau pengucilan—sebelum membesar menjadi kasus perundungan fisik maupun tawuran antarsiswa, lanjut Wawan.
“Semoga dengan adanya Satgas ini, kondisi yang mengarah pada perundungan bisa ditekan dan diredam sedini mungkin,” demikian harapannya.
Wawan memgatakan, agar pengawasan berjalan efektif dan memiliki dampak yang kuat, struktur Satgas ini dirancang dengan kolaborasi lintas sektoral.
Satgas di setiap sekolah akan dikomandoi langsung oleh Wakil Kepala Sekolah, namun dalam pelaksanaannya akan bekerja sama erat dengan Komite Sekolah, Babinsa, dan Babhinkamtibmas.
“Pelibatan unsur TNI dan Polri (Babinsa dan Babhinkamtibmas) serta orang tua (Komite Sekolah) diharapkan membuat Satgas ini jauh lebih aktif, responsif, dan disegani, sehingga menciptakan efek jera sekaligus perlindungan bagi siswa,” ujar Wawan, Selasa (25/11/2025), yang ditemui usai melaksanakan upacara Hari Guru Nasional 2024 di Plaza Pemkab Karawang.
Disdikpora Karawang mengakui bahwa tantangan dalam mengelola pendidikan di Karawang sangatlah besar. Sebagai salah satu dinas dengan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) terbanyak, Disdikpora menaungi ribuan satuan pendidikan, mulai dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP.
Banyaknya jumlah sekolah dan siswa ini membuat lingkungan pendidikan sangat rawan terhadap berbagai persoalan sosial, termasuk perundungan.
“Oleh karena itu, kehadiran Satgas Anti-Bullying yang terstruktur dan masif di setiap sekolah menjadi solusi krusial untuk menjaga kondusivitas kegiatan belajar mengajar disekolah,” pungkasnya.
Reporter : Nina Melani Paradewi
