spot_img
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

POS TERKAiT

Proyek Pintu Air Irigasi Gapoktan Dam Parit Di Desa Karang Jaya,” Diduga Tidak Sesuai Speck Dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Proyek Pintu Air Irigasi Gapoktan Dam Parit Di Desa Karang Jaya,” Diduga Tidak Sesuai Speck Dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)Jawa Barat. Kabupaten. Bekasi. Onediginews.comPebayuran – Pekerjaan Program Dam Parit gapoktan pintu air, Dari sumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Kabupaten, Bekasi Tahun 2020 tepatnya di Kampung Kobak Rengas Rt 002/003, Desa Karang Jaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, dengan adanya pembagunan yang di kerjakaan oleh rekanan yang diduga tidak menjaga kwalitas bangunan, apalagi dihawatirkan bangunan tersebut tidak tahan lama. Selasa (22/09/2020)
Hasil Investigasi tim awak media dan Dpn Lsm Kampak-RI, terpantau banyak kejanggalan di lokasi pekerjaan, dengan posisi banjir.Proyek pembuatan pintu air irigas usaha pengembangan Dam Parit dari Dinas pertanian Kabupaten Bekasi yang bernilai 148.776.000 juta pagu anggarannya dari sumber anggaran APBD 2020, diduga asal jadi.Saat dilakukan pengecekan hasil temuan di lokasi pekerjaan dilakukan dengan tidak menggunakan besi, keadaan masih banjir dan tidak dikeringkan dulu, pada saat pekerjaan dimulai, hanya dipasang cerucuk bambu, tidak dilakukan galian pondasi bawah.”Dengan adanya hal ini, peran aktif konsultan pengawas maupun dari Dians pertanian harus berperan aktif, pada saat pekerjaan berlangsung untuk peningkatan mutu kwalitas sehingga bisa dirasakan masyarakat.Sementara, proyek pembuatan pintu air irigasi yang dikerjakan oleh CV. Tri Putra Maranggi, nama kegiatan Pengembangan Dam Parit Gapoktan, di Desa Karang Jaya, dengan pagu anggaran 148.776.000 juta, dari anggaran APBD Kab. Bekasi, Tahun Anggaran 2020, dengan Nomer SPK /800/8-903/Sapras / Vlll /2020. Pelaksanaan kerja 90 hari kalender 26 Agustus 2020 – 23 November 2020.Ketua tim Investigasi divisi, DPN LSM KAMPAK – RI, Yusup Supriatna saat dikonfirmasi awak media di lokasi kegiatan. Mengatakan,” saya menduga bahwa dalam melaksanakan pekerjaan tersebut jauh dari standarisasi yang sudah ada di RAB ( Rencana Anggaran Biaya ), diduga pekerjaan dam parit pintu air itu tidak sesuai speck, selain itu kegiatan pekerjaan dikerjakan dengan posisi banjir, tidak adanya tumpukan tanah bekas galian pondasi bawah, tidak terlihat adanya besi selup, hanya menggunakan cerucuk bambu, kayu kelapa dan menggunakan pasir yang bukan pasir coor. Ucap yusupHingga berita ini diterbitkan tim awak media dan DPN LSM KAMPK – RI, belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak pengawas konsultan.(Wn)

Popular Articles