spot_img
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

POS TERKAiT

Anggaran Tusuk Sate di Kecamatan Karawang Barat yang Bikin Penasaran, Nyaris Tembus Puluhan Juta Rupiah, Ditanya BPK dan BPKAD

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Anggaran belanja penyediaan peralatan rumah tangga di Kecamatan Karawang Barat, yang salah satunya mencantumkan item tusuk sate, menarik perhatian publik setelah nilainya terungkap dalam Sistem Informasi Rencana Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (SIPD) Kabupaten Karawang.

Informasinya, selain oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) bahkan sempat menjadi bahan pertanyaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Dalam data SIPD, Kecamatan Karawang Barat mengalokasikan total anggaran belanja penyediaan peralatan rumah tangga seperti tusuk sate dan gagangnha, karbol, pengharum ruangan isi ulang, taplak meja, tissue 50 lembar, tissue kering, cairan pembersih kaca, pembersih lantai, kanebo, dan vixal WC sebesar kurang lebih Rp. 96 juta.

Upaya konfirmasi dilakukan oleh Onediginews.com kepada Camat Karawang Barat, Asep Somantri, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Konfirmasi kemudian dilayangkan kepada Sekretaris Camat Karawang Barat, Ali M Firman.

Ali menjelaskan bahwa besarnya anggaran tersebut dikarenakan penyediaan alat rumah tangga itu tidak hanya untuk kantor Kecamatan Karawang Barat saja, melainkan juga untuk delapan kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Karawang Barat.

“Ini kan sistemnya Ganti Uang (GU), yang ditagihkan ke kita lewat SPBJU masing- masing kelurahan yang memang mengajukan kepada kami. Kenapa 8 Kelurahan ini masih bermuara di Kecamatan, karena berdasarkan PP 18 tahun 2016, kelurahan itu masih masuk ke dalam perangkat Kecamatan sehingga pencairan apapun, baik ATK maupun lainnya, diajukannya melalui kita. Lalu kita ke BPKAD, kalau sudah cair baru kita berikan kepada mereka (kelurahan),” jelas Ali.

“Itulah mengapa anggaran Kecamatan Karawang Barat ini besar karena kita punya sembilan kantor,” tegasnya.

Lebih lanjut Ali menjabarkan, jika anggaran mencapai sekitar Rp. 96 jutaan dan dibagi untuk 9 kantor (Kantor Kecamatan Karawang Barat dan 8 Kelurahan), maka per kantor hanya mendapatkan alokasi kurang lebih Rp. 8 jutaan setahun.

“Jadi wajar ya, kalau setahunnya Rp.8 jutaan per kantor jika dibagi 12 bulan berarti hanya sekitar Rp. 800 ribuan, berarti ini juga kurang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasubag UPP Karawang Barat, Endang Hermawan, membantah adanya anggaran spesifik untuk tusuk sate. Ia menduga jika item tersebut benar tertuang dalam SIPD, kemungkinan terjadi kesalahan dalam penginputan data.

Senada dengan Sekcam, Endang menjelaskan bahwa anggaran penyediaan alat rumah tangga tersebut mencakup kebutuhan untuk 8 kelurahan, dengan rata-rata per kelurahan sekitar Rp.8 jutaan.

“Iya betul sempat ditanyakan oleh BPK oleh BPKAD anggaran ini juga sudah ditanyakan, dan sudah kami jelaskan mereka pun mengerti. Tapi anggaran itu termasuk juga untuk 8 kelurahan dengan rata-rata, Rp10 jutaan untuk Kecamatan dan Rp. 8 jutaan per-kelurahan untuk satu tahun. Itu juga mungkin tidak terserap seluruhnya mengingat sudah akhir tahun,” jelas Endang pada Rabu (22/10/2025).

“Jadi dalam SIPD atau Rencana Kerja Anggaran kami tidak pernah menganggarkan tusuk sate, tidak ada. Kami hanya menganggarkan untuk alat-alat kebersihan betul sebesar Rp.98 jutaan. Di antaranya, karbol, taplak meja, tissue, dan alat kebersihan lainnya,” tambahnya.

Meskipun terdapat bantahan terkait anggaran tusuk sate secara spesifik, tingginya alokasi anggaran belanja alat rumah tangga di Kecamatan Karawang Barat ini menjadi sorotan, terutama setelah mendapat perhatian dari BPK RI dan BPKAD Kabupaten Karawang.

Reporter : Nina Melani Paradewi

Popular Articles