KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Proyek pemeliharaan dan pengecatan Gedung Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang menjadi sorotan.
Selain dikerjakan tanpa mematuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), proyek ini juga tidak memasang papan proyek sebagai wujud transparansi publik.
Dari pantauan di lokasi, pekerjaan pengecatan di lantai atas gedung bertingkat dua tersebut dilakukan oleh pekerja yang berdiri di atas perancah besi seadanya.
Kondisi ini dinilai sangat minim standar K3. Para pekerja terlihat bekerja di ketinggian tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai, seperti helm keselamatan atau safety harness.
Praktik ini jelas-jelas mengabaikan keselamatan pekerja dan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja serius.
Selain isu K3, pekerjaan pemeliharaan gedung instansi publik ini juga disorot karena tidak adanya papan proyek. Ketiadaan papan informasi ini menyulitkan masyarakat untuk mengetahui secara pasti detail proyek, mulai dari besaran anggaran, sumber dana, pelaksana proyek, hingga target waktu penyelesaian.
Saat dikonfirmasi mengenai proyek ini dan minimnya transparansi, Kepala Bidang Keuangan Disdikpora, Dalip, memberikan tanggapan sinis yang justru memantik pertanyaan lebih lanjut.
“Anggaran pengecatannya hanya 10 juta rupiah saja kan dibawah 50 juta,” ujar Dalip singkat.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan baru terkait Mengapa proyek pemeliharaan gedung yang notabene adalah aset negara dikerjakan dengan mengabaikan K3 dan transparansi, meskipun dengan klaim anggaran yang kecil.
Apakah anggaran sebesar Rp.10 juta sudah sesuai dengan volume pekerjaan pengecatan gedung bertingkat dua yang cukup luas, ataukah ini hanya upaya untuk meremehkan isu transparansi.
Publik mendesak pihak Disdikpora Karawang untuk segera memastikan kontraktor atau pelaksana proyek mematuhi standar K3 demi keselamatan pekerja.
Kedua, segera memasang papan proyek yang informatif sebagai bentuk akuntabilitas publik, terlepas dari berapapun nilai anggarannya.
