spot_img
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

POS TERKAiT

Divonis Covid 19, Mayat Pasien Diterlantarkan RS Gunung Jati, Diantar ke Pemakaman Tanpa Dimandikan

CIREBON – Heboh di Gunungjati, Cirebon. Warga meninggal dunia yang divonis covid-19, jenazahnya dibawa oleh pihak Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, secara serampangan. Bahkan, saat keluarga korban membuka peti matinya, jenazahnya belum dibersihkan, masih tampak mengenakan pakaian dan pembalut.

Peristiwa inipun viral di sejumlah media sosial, Minggu (4/10/2020). Warga Blok Parid, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, geger, mendapati jenazah salah seorang warganya, yang dalam kondisi belum dibersihkan, dalam peti mati, yang diangkut oleh mobil ambulan RSD Gunung Jati Kota Cirebon.

Kehebohan itu terjadi di TPU Gunun Jati, Desa Astana, Minggu (4/10/2020) siang. Saat itu, sebuah ambulan RSD Gunung Jati mengantarkan jenazah seorang warga setempat, berinisial Sg (37), yang divonis covid-19. Namun, dalam ambulan itu, hanya ada seorang sopir, tanpa petugas lainnya, sesuai dengan protokol pemakaman covid-19.

Karena merasa ada keganjilan, keluarga pasien dan warga kemuadin membuka peti mati yang menyimpan jenazah pasien tersebut. Ketika dibuka, tampak jenazah pasien belum dibersihkan dan terlihat kalau jenazah diterlantarkan.

“Kondisinya (jenazah) seperti itu, tak terurus, belum dibersihkan dan sangat menyimpang dari syareat Islam,” ujar Kuwu Desa Astana, Nuril Anwar, Senin (5/10/2020), di kantornya.

Dikatakan dia, pasien dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (3/10/2020) malam. Awalnya, sambung dia, pasien mengeluh sakit sesak nafas dan dirawat di RSD Gunung Jati.

“Namun setelah 4 hari, pasien dinyatakan meninggal dunia dan divonis covid-19. Pihak keluarga sudah menerima dengan vonis itu. Namun yang disesalkan, kenapa penanganannya seperti itu,” ucapnya.

Hanya diantarkan sopir ambulan, tanpa tim lainnya, itu yang membuat ganjil. “Kita kan bingung yang akan menguburkan dan mengurusi jenazah siapa, bahkan kita tidak di kasih APD sama sekali,” tambah Nuril.

Dia berharap pihak rumah sakit memberi konfirmasi yang jelas dengan melampirkan bukti hasil laboratorium. Bukan hanya surat yang menyatakan kalau jenazah terpapar covid-19.

“Jenazah ini manusia, sudah seharusnya di perlakukan dengan layak dan sebagai mana mestinya,” kata Nuril.

Sementara itu, saat melakukan upaya konfirmasi, tak ada satu pejabat berwenang di RSD Gunung Jati yang bisa ditemui. Salah seorang staf humas rumah sakit plat merah yang namanya enggan dipublish mengatakan, para pejabat itu sedang berada di luar. (#)

Popular Articles