spot_img
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

POS TERKAiT

Isu Mark-Up BBM Alat Berat Mencuat, Aries: Tidak Ada Celah Main Harga!

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Menjawab keresahan publik dan isu miring terkait pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk alat berat, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang Aries buka suara.

Aries secara tegas menepis dugaan adanya mark-up harga maupun penggunaan solar subsidi ilegal dalam proyek swakelola mereka.

Perubahan sistem pengerjaan dari kontraktual (pihak ketiga) menjadi swakelola (dikelola mandiri oleh dinas) menuntut transparansi ketat, terutama dalam belanja logistik vital seperti BBM.

Menanggapi kecurigaan permainan anggaran, Aries menegaskan bahwa mekanisme pembayaran yang diterapkan adalah real cost atau biaya riil sesuai harga pasar yang fluktuatif.

“Kami belanja dengan harga industri. Tidak ada permainan harga. Kalau harga Dexlite di mesin pompa SPBU tertera Rp14.000 atau Rp15.000, ya angka itu persis yang kami bayarkan. Anggaran kami menyesuaikan harga pasar resmi, jadi tidak ada celah untuk mark-up,” tegas Aries, Kamis (27/11/2025).

Aries juga memastikan seluruh transaksi dilengkapi bukti struk resmi (invoice) yang transparan dan diawasi ketat, sehingga menutup peluang adanya calo atau perantara yang menggelembungkan harga.

Kekhawatiran publik bahwa alat berat dinas “meminum” jatah solar subsidi rakyat dibantah keras Aries.

Menurutnya, Dinas menekankan kepatuhan mutlak terhadap regulasi pemerintah yang melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk kegiatan industri atau kedinasan.

“Kami wajib menggunakan BBM Non-Subsidi seperti Dexlite atau Pertamina Dex. Spek BBM yang kami beli sudah sesuai aturan,” tambahnya.

Terkait pembelian BBM menggunakan jeriken yang kerap memicu kecurigaan penimbunan, Aries menjelaskan bahwa hal tersebut adalah kendala teknis lapangan yang tak terhindarkan.

“Kalau bicara kecurangan, kecurangan itu pasti ada apapun mekanismenya. Tinggal bagaimana kita mengantisipasinya,” ujar Aries.

Alat berat seperti ekskavator yang bekerja di area sulit seperti tengah sawah atau bantaran sungai tidak memiliki mobilitas untuk antre di SPBU.

“Disitulah peran Tim Biru atau tim logistik kami. Mereka yang bertugas membeli BBM resmi ke SPBU dan mengantarkannya ke lokasi alat berat. Ini murni kebutuhan teknis agar alat bisa bekerja,” jelas Aries.

“Makanya kami punya tim khusus, kami sebut Tim Biru (beranggotakan 2 orang). Tugas mereka khusus membeli BBM non-subsidi ke SPBU resmi, lalu mengangkut dan mengisikannya ke alat berat di lokasi kerja. Proses ini transparan, ada struk resminya, dan diketahui pengawas SPBU.” tambahnya.

Selain itu, dinas mengakui adanya tantangan ketersediaan stok. Meski telah mengikat kerja sama (SPK) dengan tiga SPBU utama di Karawang Utara (Purwasari, Laban Jaya Pedes, dan Kalangsari), kekosongan stok Dexlite sering terjadi.

“Jika stok di tiga SPBU rekanan kosong, kami terpaksa mencari SPBU lain secara darurat dan membayar tunai sesuai harga resmi. Langkah ini semata-mata agar alat berat tidak mangkrak dan pekerjaan di lapangan tetap berjalan,” pungkasnya.

Reporter : Nina Melani Paradewi

Popular Articles