spot_img
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

POS TERKAiT

Kepala Desa Pancakarya Bantah Keras Proyek Jembatan Mangkrak “Aspirasi Dewan” , Klaim Tahap Pengelasan Papan Lepas Kena Angin, PISEW PUPR

KARAWANG | ONEDIGINEWS.COM | Proyek pembangunan jembatan penghubung di Dusun Bengle, yang menghubungkan Desa Pancakarya dan Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Tempuran, Karawang, menjadi polemik setelah dituding mangkrak dan tidak transparan oleh warga dan seorang advokat.

Namun, tudingan tersebut langsung dibantah tegas oleh Kepala Desa Pancakarya, Asep Sugiarto, yang mengklarifikasi bahwa proyek tersebut merupakan program PISEW (Peningkatan Infrastruktur Ekonomi Wilayah) dari PUPR Pusat, bukan aspirasi milik dewan Provinsi, dan saat ini sedang dalam tahap pengerjaan struktur baja.

Sebelumnya, kondisi proyek senilai sekitar Rp235 juta itu menuai sorotan tajam karena hanya menyisakan struktur beton setengah jadi yang ditopang kerangka kayu di tengah sawah.

Advokat Zaenal M. Laiyan, yang merekam kondisi tersebut, menyuarakan kekecewaan publik.

“Ini proyek mangkrak aspirasi dewan Provinsi. Kemana ini mandor, pegawai? Duitnya habis? Proyek mangkrak aspirasi propinsi ini tidak selesai sampai hari ini, tidak jelas,” ujar Zaenal.

Ia juga menyoroti hilangnya papan proyek yang menjadi bukti transparansi anggaran dan detail pengerjaan.

Zaenal juga menemukan kerancuan informasi di lapangan, di mana pekerja proyek disebut-sebut berasal dari Cilamaya, sementara muncul klaim bahwa pengerjaan adalah swadaya masyarakat, menambah dugaan ketidakjelasan proyek di area vital pertanian tersebut.

Menanggapi tudingan mangkrak dan masalah transparansi, Kepala Desa Pancakarya, Asep Sugiarto, memberikan sanggahan secara gamblang.

Ia menegaskan bahwa informasi yang menyebut proyek itu adalah aspirasi dewan propinsi adalah tidak benar.

“Itu pekerjaan PISEW (Peningkatan Infrastruktur Ekonomi Wilayah). Kerjasama 2 desa (Pancakarya dan Tanjung Jaya) dan bukan mangkrak. [Proyek] ini dalam proses pengerjaan las rangka besi jembatan-nya,” jelas Asep Sugiarto, Selasa (28/10/2025).

Proyek ini, lanjut Asep, bersumber dari PUPR Pusat dengan anggaran sekitar Rp. 235 jutaan dan dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Antar Desa (KKAD).

Jembatan ini sendiri merupakan akses utama mobilisasi hasil pertanian dan warga di dua desa.

Mengenai hilangnya papan proyek, Kades Asep mengakui hal tersebut namun mengklaim bahwa itu terjadi karena faktor alam.

“Papan informasi memang tercopot/lepas karena hujan angin kencang kemarin-kemarin. Sekarang sedang dibuatkan kembali papan informasinya,” bantahnya.

Ia juga menjelaskan alasan tidak adanya pekerja cor di lokasi saat pengecekan.

“Struktur jembatannya memang pakai baja WF sama CNP dengan wiremess. Struktur beton jembatannya sudah selesai, pekerjaan sekarang memasuki struktur baja, jadi yang kerja adalah ahli las baja. Setelah selesai baja, baru para pekerja cor nanti yang mengerjakan,” pungkasnya, menjamin bahwa proyek tersebut tetap berjalan sesuai tahapan.

Reporter : Nina Melani Paradewi

Popular Articles