SUBANG – Ratusan Nelayan Patimban Subang dan Indramayu melakukan aksi di proyek pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban,Pusakanagara,Subang.
Dalam orasi masa aksi menyebut adanya pembangunan pelabuhan dipesisir pantai Patimban secara pelan-pelan mata pencaharian nelayan dalam mengais rejeki akan terganggu dengan adanya pembangunan proyek pelabuhan Patimban .
“Mata pencaharian kami menurun selama adanya pembangunan pelabuhan Patimban,” kata Koordinator aksi,Asep Sumarna Toha, Kamis (17/7).
Demi mempertahan mata pencahatian , kata Asep Betmen panggilan akrab Asep Sumarna Toha, untuk kesekian kalinya, ratusan nelayan ini kembali menggelar aksi demonstrasi menuntut konpensasi dari pihak pengembang pelabuhan.Setelah sebelumnya beberapa bulan lalu pernah melaksanakan aksi demo di pelabuhan namun hanya berupa audiensi dan hasilnya tak memuaskan.
“Kita minta pihak pengelola pelabuhan untuk memperhatikan nelayan dampak adanya pelabuhan Patimban,” katanya.
Bahkan hingga sejauh ini, nelayan belum mendapat kesepakatan tentang konpensasi yang diberikan oleh pengembang pelabuhan Patimban.
Nelayan menuntut konpensasi berupa uang. Dikarenakan selama adanya pembangunan pelabuhan nelayan penghasilannya berkurang drastis. Biasanya perhari mencapai Rp. 700 ribu, namun sejak ada Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban kurang dari Rp.200 ribu.
“Dampaknya sangat terasa setelah adanya pembangunan pelabuhan,” tegasnya.
Ratusan nelayan tersebut bertekad akan terus bertahan menggelar aksi demo hari ini jika tuntutannya tidak dipenuhi hari ini juga.
” Kita akan terus bertahan menggelar Demo hari ini jika tuntutan kami hari ini juga tidak dipenuhi oleh pihak KSOP” ujar Asep Sumarna Toha atau Asep Betmen selaku koordinator aksi.
Asep juga menegaskan pihak pelabuhan untuk terbuka dalam penyaluran CSR karena selama ini tak tak jelas penyaluran CSR.
“Saya minta CSR dari KSOP disalurkan langsung kepada nelayan yang terdampak,” pungkasnya(red)
